Menkes: 90% Alat Kesehatan di RI Adalah Barang Impor

19 Maret 2018 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes Nila Moeloek (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Nila Moeloek (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Kesehatan menyatakan Indonesia masih sangat bergantung pada alat-alat kesehatan dari luar negeri. Tercatat, sebanyak 90% alat kesehatan yang digunakan untuk berbagai pelayanan di rumah sakit, berasal dari impor.
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, hanya 10% alat kesehatan saja yang merupakan produksi dalam negeri. Dia mengakui, kondisi ini kurang kondusif bagi kemandirian alat kesehatan nasional.
"Kita masih didominasi lebih dari 90% alat kesehatan impor. Artinya ketergantungan kita masih besar," katanya dalam Workshop Peningkatan Alat Kesehatan Nasional Berbasis Riset Kementerian Kesehatan di Balai Kartini, Jakarta, Senin (19/3).
Alat-alat kesehatan berteknologi tinggi seperti radioterapi belum bisa diproduksi sendiri oleh Indonesia. Tapi bukan hanya alat berteknologi tinggi saja, Indonesia juga mengimpor alat-alat kesehatan dasar seperti pinset dan gunting untuk operasi mata.
Nila berpendapat, harusnya alat-alat seperti itu sudah bisa dibuat sendiri di Indonesia, tak perlu impor.
"Harusnya kita bisa buat alat kesehatan yang dasar sendiri seperti pinset, gunting untuk operasi mata. Kenapa kita enggak bisa buat? Kalau bisa yang dasar ini kita jangan impor. Masa kita impor alat kesehatan murah terus dari India?" kata Nila.
ADVERTISEMENT
Mesti begitu, dia mengklaim pertumbuhan industri alat kesehatan nasional di awal 2018 positif. Tahun lalu, katanya, hanya ada 27 industri alat kesehatan, tahun ini naik menjadi 242 industri.
Ratusan industri alat kesehatan tersebut mampu memproduksi 294 jenis alat kesehatan. "Ini menggambarkan kita masih punya potensi dan harapan di dalam negeri," ucapnya.