Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Menkes: 90% Alat Kesehatan di RI Adalah Barang Impor
19 Maret 2018 12:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
![Menkes Nila Moeloek (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1517213187/q0hhzdtdesnk7vmi6k5p.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Kita masih didominasi lebih dari 90% alat kesehatan impor. Artinya ketergantungan kita masih besar," katanya dalam Workshop Peningkatan Alat Kesehatan Nasional Berbasis Riset Kementerian Kesehatan di Balai Kartini, Jakarta, Senin (19/3).
Alat-alat kesehatan berteknologi tinggi seperti radioterapi belum bisa diproduksi sendiri oleh Indonesia. Tapi bukan hanya alat berteknologi tinggi saja, Indonesia juga mengimpor alat-alat kesehatan dasar seperti pinset dan gunting untuk operasi mata.
Nila berpendapat, harusnya alat-alat seperti itu sudah bisa dibuat sendiri di Indonesia, tak perlu impor.
"Harusnya kita bisa buat alat kesehatan yang dasar sendiri seperti pinset, gunting untuk operasi mata. Kenapa kita enggak bisa buat? Kalau bisa yang dasar ini kita jangan impor. Masa kita impor alat kesehatan murah terus dari India?" kata Nila.
ADVERTISEMENT
Mesti begitu, dia mengklaim pertumbuhan industri alat kesehatan nasional di awal 2018 positif. Tahun lalu, katanya, hanya ada 27 industri alat kesehatan, tahun ini naik menjadi 242 industri.
Ratusan industri alat kesehatan tersebut mampu memproduksi 294 jenis alat kesehatan. "Ini menggambarkan kita masih punya potensi dan harapan di dalam negeri," ucapnya.