Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Menkes soal Vaksin Booster: Secara Klinis Benar, Tapi Secara Etis Salah
18 September 2021 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Booster is clinically right, but ethically wrong (vaksin booster secara medis benar, tapi secara etis itu salah),” ujar Budi dalam PermataBank WealthWisdom 2021 How To Live With COVID-19 In The Long Run, Sabtu (18/9).
Budi menilai, vaksin booster tidak etis karena faktanya hingga saat ini baru 78 juta penduduk Indonesia yang sudah menerima vaksin. Padahal pemerintah menargetkan setidaknya 208 juta masyarakat harus divaksin untuk menciptakan kekebalan komunal.
Ini artinya ada sekitar 125 juta masyarakat yang sama sekali belum menerima vaksin. “Ada 125 juta rakyat Indonesia yang belum seberuntung kita. Yang dapat vaksinasi pertama saja belum,” ujarnya.
Di sisi lain, vaksin di dunia jumlahnya masih terbatas. Sehingga secara etis, permintaan terhadap vaksin booster ini dinilai tidak mencerminkan sikap empati terhadap masyarakat yang sama sekali belum mendapat akses vaksinasi.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah secara etis untuk kita maksa, ngotot, even mau bayar mencari sumber, sama saja mengambil jatah saudara-saudara kita yang bahkan belum mendapatkan, tidak seberuntung kita yang lebih kaya, lebih mampu, lebih punya akses memproteksi diri di saat orang lain mati,” ujarnya.
Adapun hingga saat ini total vaksin yang telah disuntikkan mencapai 123 juta dosis, diberikan kepada 78 juta masyarakat di Indonesia. Bila dihitung dari target vaksinasi sebesar 208 juta maka hingga minggu ini, tingkat vaksinasi di Indonesia baru mencapai 37,5 persen.