news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menkeu & Menkes G20 Dukung Dana Perantara untuk Pandemi, Terkumpul USD 1,1 M

21 Juni 2022 23:39 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dana yang terkumpul dari Financial Intermediary Fund (FIF) untuk Kesiapsiagaan, Pencegahan, dan Penanggulangan Pandemi (PPR) telah telah mencapai USD 1,1 miliar.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani mengatakan, sesuai arahan Presiden Jokowi, Indonesia sebagai Presidensi G20 memprioritaskan agenda bidang kesehatan global. Dalam konteks ini, kata dia, Presidensi G20 Indonesia berkomitmen tidak sekadar mendukung, tetapi juga berkontribusi pada proposal pendirian FIF.
"Dengan senang hati saya sampaikan bahwa komitmen kontribusi sejumlah hampir USD 1,1 miliar telah diamankan untuk FIF guna pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi. Angka tersebut sudah termasuk kontribusi sebesar USD 50 juta dari Indonesia," kata Sri Mulyani dalam sambutannya di 1st G20 Joint Finance and Health Ministers' Meeting (JFHMM), Selasa malam (21/6).
Adapun pertemuan JFHMM di bawah Kepresidenan G20 Indonesia tersebut digelar di Yogyakarta. Pertemuan dipimpin Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pertemuan yang digelar secara hybrid tersebut dihadiri anggota G20, undangan, dan organisasi internasional.
ADVERTISEMENT
JFHMM diselenggarakan untuk berdiskusi serta meminta arahan para Menteri Keuangan dan Kesehatan G20, tentang beberapa kemajuan yang telah dicapai oleh Joint Finance and Health Task Force (JFHTF).
Pembahasannya antara lain perkembangan dari pembentukan FIF untuk Kesiapsiagaan, Pencegahan, dan Penanggulangan Pandemi (PPR), serta mengembangkan rencana koordinasi antara Keuangan dan Kesehatan untuk kesiapsiagaan, pencegahan, dan penanggulangan pandemi (PPR).
Hasil JFHMM hari ini akan menjadi bagian diskusi Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral di bulan Juli mendatang, kemudian ditindaklanjuti pada JFHTF selanjutnya dalam rangka menuju JFHMM ke-2 pada November 2022.
Mengenai mekanisme pembiayaan baru FIF, para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20 menyepakati perlunya mekanisme pembiayaan multilateral baru yang didedikasikan untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan PPR pandemi.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani mengatakan para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20 menyambut baik perkembangan yang telah dicapai dalam membentuk FIF yang ditempatkan di Bank Dunia selaku Wali Amanat.
Tata kelola dan pengaturan operasional FIF akan terus dibahas menjelang rencana pengumuman formal pembentukannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para Pemimpin G20 di November 2022.
Suasana ruangan yang akan digunakan untuk Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (G20 FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (16/2/2022). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sri Mulyani mengingatkan hal mengenai semangat inklusivitas dalam penanganan pandemi global. Sehingga, kata dia, dapat digabungkan segala upaya antara Kementerian Keuangan dan Kesehatan, serta antara negara maju dan berkembang.
"Hanya dengan begitu kita dapat secara efektif siap untuk mengatasi pandemi global berikutnya bersama-sama," katanya.
"Saya ingin mengapresiasi peran sentral WHO dalam memerangi pandemi, dan pentingnya memasukkan suara negara-negara berkembang dalam pengaturan kelembagaan kami, untuk menciptakan sistem pencegahan dan respons pandemi yang paling efektif," kata Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan sejak dibentuk, Gugus Tugas Gabungan Keuangan-Kesehatan G20 telah membuat kemajuan dalam menjalankan mandatnya.
"Saya yakin bahwa bersama-sama, kita akan mencapai hasil nyata pada Oktober, termasuk pembentukan FIF dan kolaborasi platform koordinasi," katanya.
Budi menekankan tujuan khusus FIF, yaitu untuk meningkatkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi secara global. Menurut dia, langkah penting selanjutnya adalah menentukan prioritas investasi FIF.
"Pandemi ini telah menyadarkan kita akan pentingnya kesehatan dan ekonomi, dan saling ketergantungan antara keduanya," ujarnya.