Menkeu AS Yakin Inflasi Menurun, Meski Harga Sewa Rumah Masih Tinggi

10 Juli 2024 10:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen dalam High Level Seminar G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7). Foto: ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen dalam High Level Seminar G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7). Foto: ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan laju inflasi di Negeri Paman Sam akan menurun seiring berjalannya waktu. Meskipun, harga sewa rumah saat ini masih tinggi.
ADVERTISEMENT
"Saya percaya bahwa (inflasi) akan terus turun seiring berjalannya waktu. Harga sewa dan perumahan terus membuatnya lebih tinggi dari yang kita inginkan," kata Yellen kepada panel jasa keuangan DPR AS, dikutip dari Reuters Rabu (10/7).
Faktor lain yang mempengaruhi inflasi di AS adalah pasar tenaga. Yellen optimistis, pasar tenaga kerja akan tetap kuat. "Namun pasar dengan tekanan yang lebih sedikit akan menimbulkan kekhawatiran terhadap inflasi, sehingga inflasi akan turun,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih dan mantan wakil ketua Federal Reserve, Lael Brainard, mengatakan Presiden Joe Biden akan terus berjuang untuk menurunkan biaya hidup bagi keluarga pekerja.
"Presiden Joe Biden akan terus mendorong perumahan yang lebih terjangkau, kenaikan harga sewa yang lebih lambat, dan penerapan kredit pajak untuk membantu pemilik rumah pertama kali," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun pemerintahan Biden tengah terdorong oleh kemajuan yang berkelanjutan dalam menurunkan inflasi.
Brainard mengatakan data beberapa bulan telah mengkonfirmasi bahwa inflasi kembali ke target The Fed sebesar 2 persen. Sasaran inflasi ditetapkan berdasarkan indeks harga Pengeluaran Konsumsi Perorangan, yang pada bulan Mei meningkat sebesar 2,6 persen dari tahun ke tahun.
“Tetapi kita juga tahu bahwa masyarakat Amerika masih terbebani oleh biaya hidup,” kata Brainard.