Menkeu dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN Kumpul di Jakarta, Ini Hasilnya

25 Agustus 2023 19:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Asean Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting, Jumat (25/8/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Asean Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting, Jumat (25/8/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral anggota ASEAN baru saja selesai melakukan pertemuan ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting di Hotel Mulia, Jumat (25/8).
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan diskusi tersebut membahas tentang upaya memperkuat posisi ASEAN sebagai entitas regional. Hingga upaya mempertahankan pertumbuhan ekonomi.
Bendahara negara itu bilang ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi ekonomi ASEAN. Mulai dari tensi geopolitik, meningkatnya tekanan utang, serta terbatasnya ruang kebijakan.
"Selain itu, ASEAN juga sedang menghadapi fragmentasi global, pertumbuhan perdagangan global yang lebih lambat dan ancaman dari kemajuan teknologi, serta kekhawatiran ketahanan pangan dan energi, juga risiko perubahan iklim,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers AFMGM di Hotel Mulia, Jumat (25/8).
ASEAN juga akan memperkuat implementasi bauran kebijakan makro ekonomi. Sehingga stabilitas ekonomi tercapai.
Para Menkeu dan Gubernur Bank Sentral ASEAN sepakat memperluas kolaborasi lintas sektoral. Khususnya di sektor keuangan, kesehatan, dan ketahanan pangan.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam ASEAN Finance Ministers and Bank Governors Meeting and Related Meetings di Hotel Mulia, Selasa (22/8). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengungkapkan ada empat kerja sama yang disepakati. Pertama, memperkuat kapasitas pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons (PPR) pandemi. Salah satunya melalui ASEAN Respons Fund.
Kedua, ketahanan pangan. Seluruh negara ASEAN berkomitmen menjaga ketahanan pangan melalui penguatan sektor keuangan.
“Kolaborasi lintas sektoral yang tidak hanya di bidang keuangan bertujuan untuk mengurangi tekanan terhadap ketahanan pangan. Serta untuk meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan dari sisi kesehatan,” ungkapnya.
Ketiga, meningkatkan akses pembiayaan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Keempat, meningkatkan fasilitas perdagangan guna mendorong ketahanan pangan.
Di sisi lain, ASEAN juga mendorong ekonomi berkelanjutan, melalui peningkatan pembiayaan infrastruktur dengan mengubah Asean Infrastructure Asean yang sudah ada, menjadi Asean Green Fund.
“Tujuannya untuk mempromosikan infrastruktur yang berkelanjutan di kawasan Asean. Dalam hal ini, pertemuan tersebut menyepakati bahwa kita perlu menyelaraskan pembiayaan infrastruktur ASEAN dengan ASEAN Taxonomy untuk keuangan berkelanjutan,” tandasnya.
ADVERTISEMENT