Menkeu dan Menkes se-ASEAN Kumpul di Jakarta, Ini yang Dihasilkan

24 Agustus 2023 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait pertemuan ASEAN Tingkat Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan (AFHMM) di Jakarta, Kamis (24/8). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait pertemuan ASEAN Tingkat Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan (AFHMM) di Jakarta, Kamis (24/8). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Seluruh Menteri Keuangan (Menkeu) dan Menteri Kesehatan (Menkes) se-ASEAN melakukan pertemuan di Hotel Mulia Jakarta, Kamis (24/8). Pertemuan tersebut salah satunya membahas langkah yang akan dilakukan untuk memitigasi terjadinya pandemi.
ADVERTISEMENT
Menkeu Sri Mulyani mengatakan terdapat sejumlah kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan itu. Pertama, negara anggota ASEAN menyoroti masih adanya kesenjangan keuangan atau gap antara persiapan dan respons terhadap pandemi antar negara anggota.
"Kami akan mendorong investasi untuk meningkatkan kapasitas pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons (PPR) negara anggota untuk bisa menangani kondisi darurat akibat COVID-19 atau pandemi lainnya yang mungkin muncul ke depan," kata Sri Mulyani dalam acara ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting and Related Meetings di Hotel Mulia, Jakarta.
Kedua, negara ASEAN berkomitmen membangun kembali pemulihan yang kuat. Langkahnya melalui mekanisme dan strategi yang ada, mengoptimalkan sumber daya regional, dan memastikan adanya sinergi dan interoperabilitas dari upaya global, terrmasuk melalui Pandemic Fund dan ASEAN Response Fund.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin memastikan bahwa kapasitas PPR lebih ditingkatkan lagi untuk menangani ancaman kesehatan masyarakat di masa depan, yang disebabkan oleh penyakit menular atau pandemi lainnya di masa mendatang,” terang Sri Mulyani.
Ketiga, ASEAN berkomitmen meningkatkan investasi nasional dalam satu kapasitas kesehatan, serta menjajaki pembiayaan inovatif lainnya.
“Kami juga menegaskan kembali komitmen kami untuk memperkuat arsitektur kesehatan regional pasca COCID-19. Hal ini khusus untuk mencapai ketahanan komunitas Asean, dengan mempertimbangkan kerangka pemulihan komprehensif Asean (Asean Comprehensive Recovery Framework/ACRF),” ungkap Sri Mulyani.
Kesepakatan terakhir adalah memperluas penggunaan ASEAN Response Fund.
Dalam kesempatan yang sama, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan dana yang berhasil dikumpulkan negara ASEAN mencapai USD 17,7 juta atau setara dengan Rp 269 miliar (kurs Rp 15.252 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
Budi mengungkapkan, sebagian dari dana tersebut sudah digunakan untuk membeli vaksin COVID-19. Kemudian sisanya, diusulkan untuk dijadikan dana antisipasi terjadinya pandemi lain.
"Ini kan hanya khusus untuk COVID-19 nah sekarang di meeting ini kita usulkan agar eksisting fund tersebut yang masih ada juga sisa uangnya di expand. Jadi bukan hanya untuk COVID-19 tapi bisa juga untuk future pandemi," terang Budi.