Menko Airlangga Beberkan Penguatan UMKM di 2023: Bunga KUR Super Mikro Jadi 3%

29 Desember 2022 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Airlangga Terima Kunjungan Kerja Presiden JAPINDA Yasuo Fukoda, Bahas Mitigasi Perubahan Iklim hingga Pengembangan Smart City. Foto: Dok. Menko Perekonomian
zoom-in-whitePerbesar
Menko Airlangga Terima Kunjungan Kerja Presiden JAPINDA Yasuo Fukoda, Bahas Mitigasi Perubahan Iklim hingga Pengembangan Smart City. Foto: Dok. Menko Perekonomian
ADVERTISEMENT
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi salah satu penyumbang ekonomi Indonesia. Para pelaku usaha kecil dapat bertahan di tengah krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19. Hingga 15 Desember 2022 total outstanding KUR mencapai Rp 476 triliun yang diberikan kepada 39,13 juta debitur dengan NPL sebesar 1,11 persen.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan mulai pulihnya ekonomi nasional, pemerintah menilai perlu penyesuaian terhadap kebijakan KUR terkait relaksasi yang diberikan kepada debitur. Penyesuaian kebijakan juga dinilai perlu dilakukan untuk mengoptimalisasi penyaluran KUR agar lebih tepat sasaran, serta mendorong efisiensi anggaran belanja subsidi bunga agar tidak membebani fiskal pemerintah.
"Pemerintah menurunkan tingkat suku bunga KUR Super Mikro menjadi 3 persen demi menghadapi risiko stagflasi serta wujud keberpihakan kepada pekerja terkena PHK dan Ibu rumah tangga yang menjalankan usaha produktif," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
Salah satu penyesuaian tersebut juga dilakukan Pemerintah dengan mengembalikan beberapa kebijakan KUR saat masa pra-pandemi, mulai dari suku bunga KUR Mikro dan KUR Kecil menjadi sebesar 6 persen, kembalinya penetapan penyaluran KUR pada sektor produksi sebesar 60 persen, serta pembatasan total akumulasi plafon KUR Kecil menjadi maksimal Rp 500 juta.
ADVERTISEMENT
Selain itu, diputuskan beberapa penyesuaian seperti persetujuan Bank Indonesia untuk memberikan tambahan insentif relaksasi Giro Wajib Minimum (GWM) kepada penyalur KUR dengan mekanisme pemberian insentif yang akan diatur lebih lanjut, harmonisasi Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK dengan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Kementerian Keuangan.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Delegasi BIMP-EAGA kunjungi pameran produk UMKM di East Asean Growth Area (BIMP-EAGA) ke-25, di Pontianak, Selasa (29/11/2022). Foto: Kemenko Perekonomian
Selanjutnya, ditetapkan penyaluran KUR sektor produksi sebesar 60 persen, penetapan suku bunga KUR dengan plafon di bawah Rp10 juta sebesar 3 persen dan maksimal pengulangan sebanyak dua kali, penetapan suku bunga KUR dengan plafon di atas Rp 10 juta sebesar 6 persen, serta penetapan suku bunga 3 persen untuk fitur skema kredit Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) dengan plafon maksimal Rp 2 miliar dan tidak dapat dinikmati berulang.
ADVERTISEMENT
Sementara target penyaluran KUR pada tahun 2023 telah ditetapkan senilai Rp 470 triliun. Adapun di tahun 2024, penyaluran KUR ditetapkan senilai Rp 585 triliun. Penyesuaian akan dilakukan terhadap besaran plafon KUR tersebut dengan mempertimbangkan kecukupan anggaran subsidi bunga/subsidi marjin KUR yang telah ditetapkan dalam APBN 2023 sebesar Rp 40,94 triliun.
Pemerintah juga melakukan penyesuaian target tambahan yang terdiri dari target debitur baru KUR tahun 2023 sebanyak 1,7 juta debitur, serta target debitur KUR graduasi tahun 2023 sebanyak 2,3 juta debitur.
Sementara hingga 21 November 2022, KUR telah disalurkan kepada 6,71 juta debitur dengan realisasi senilai Rp 323,13 triliun atau 86,59 persen dari target penyaluran tahun 2022 sebesar Rp 373,17 triliun.
ADVERTISEMENT