Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Menko Airlangga Beberkan Upaya Dongkrak Konsumsi Masyarakat Jelang Lebaran
13 Maret 2025 22:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan strategi pemerintah untuk mendorong konsumsi masyarakat di tengah penerimaan negara yang anjlok 30,19 persen per Februari 2025.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut bahwa belanja masyarakat selama periode Lebaran menjadi salah satu faktor utama dalam menjaga pertumbuhan ekonomi.
"Kita akan lihat juga program yang akan diluncurkan dalam tahapan Lebaran ini. Mudah-mudahan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan mendorong konsumsi masyarakat," ujar Airlangga saat ditemui di Jakarta, Senin (11/3).
Pemerintah akan meluncurkan beberapa program untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Airlangga mengatakan bahwa insentif belanja di ritel dan e-commerce akan diluncurkan menjelang Lebaran.
"Besok kita luncurkan program di ritel dan belanja online. Selain itu, dengan keluarnya THR dan BHR, daya beli diharapkan meningkat. Apalagi, tiket pesawat turun 13-14 persen dan jalan tol juga diskon pada hari tertentu hingga 10%," jelasnya.
Meskipun penerimaan negara belum optimal, Airlangga tetap optimistis terhadap target pertumbuhan ekonomi yang mencapai 8 persen. Ia menyatakan bahwa pemerintah masih dalam jalur yang sesuai dengan proyeksi awal.
ADVERTISEMENT
"Masih dalam range, masih optimis. Defisit juga masih 3% dan rasio utang di bawah 40%. Negara lain banyak yang lebih tinggi, Singapura saja 170%, Jepang lebih tinggi lagi. Yang penting bagaimana penggunaannya," ujarnya.
Dorongan Investasi dan Stabilitas Ekonomi
Airlangga juga menekankan bahwa investasi menjadi kunci pertumbuhan ekonomi, baik dari dalam negeri maupun global. Ia menyebut bahwa dalam situasi geopolitik yang tidak menentu, Indonesia memiliki daya tarik bagi investor internasional.
"Presiden menargetkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, jadi investasi harus jadi kunci. Investasi dalam negeri ditangani oleh Danantara, sementara dari global market kita tambah terus. Stabilitas politik dan ekonomi di ASEAN serta Indo-Pasifik menjadi faktor penting," katanya.
Ia juga menyoroti Vietnam sebagai contoh negara yang sukses menarik investor asing. "Vietnam ekspornya ke Amerika dan Eropa besar, tapi kenapa mereka juga lirik Indonesia? Karena daya beli domestik kita kuat. Nilai ekonomi domestik kita bisa mencapai 350 miliar dolar," tambahnya.
ADVERTISEMENT