Menko Zulhas: HPP Gabah Rp 6.500 Mulai 15 Januari 2025

6 Januari 2025 14:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas dalam konferensi pers di Gedung Graha Mandiri, Senin (6/1/2025). Foto: Ghifari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas dalam konferensi pers di Gedung Graha Mandiri, Senin (6/1/2025). Foto: Ghifari/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau yang biasa disapa Zulhas, memutuskan menaikkan harga pembelian petani atau HPP gabah dari Rp 6.000 per kilogram menjadi Rp 6.500 per kilogram dan HPP jagung dari Rp 5.000 per kilogram jadi Rp 5.500 per kilogram.
ADVERTISEMENT
Zulhas mengatakan keputusan HPP gabah tersebut akan berlaku efektif mulai 15 Januari 2025. Adapun untuk HPP jagung berlaku mulai 1 Februari 2025.
“Jadi efektif gabah Rp 6.500, dibeli oleh pabrik-pabrik padi, nanti pabrik-pabrik padi itu berasnya dibeli oleh Bulog, seharga 12.000,” kata Zulhas dalam konferensi pers di Gedung Graha Mandiri, Senin (5/1).
“Bulog akan menerima harga jagung Rp 5.500, tentu memerlukan waktu dan tadi diskusi panjang, rupanya panen jagung itu akan dimulai Februari. Makanya diberlakukanlah harga Rp5.500 itu per 1 Februari,” lanjutnya.
Dalam ratas tersebut, Zulhas mengungkapkan pihaknya telah sepakat untuk bantuan pangan beras sebanyak 160.000 ton per bulan pada bulan Januari-Februari. Menurutnya, SPHP pada Januari-Februari akan dibagi oleh Bulog.
ADVERTISEMENT
“Tapi sudah putusan ratas ditambahkan 4 bulan lagi, jadi 6 bulan. Yang 4 bulannya kapan? Nanti tunggu putusan ratas,” ujarnya.
Pekerja menjemur gabah. Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Zulhas tidak ingin ketika lagi panen ada SPHP atau pembagian beras yang nanti berpotensi dapat mengganggu harga. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan rapat lagi dan melihat hasil dari panennya. Jika sudah mulai musim kemarau, panen peceklik, baru akan dibagi.
“Oleh karena itu kapan yang 4 bulan itu nanti akan diputuskan bareng-bareng, saya, Mentan kita rapat bareng-bareng di sini baru akan diputuskan. Tapi sudah ada cadangan, dicadangkan untuk 6 bulan. 2 bulan sudah, 4 bulan belum,” kata Zulhas.
“Dan jagung 250 ribu ton, kemudian kedelai 100 ribu, dicadangkan untuk SPHP,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Zulhas mengungkapkan bahwa petani jagung saat ini sedang bersemangat untuk menanam jagung. Zulhas tidak ingin semangat itu luntur karena adanya impor bahan-bahan yang akan mengganggu produksi jagung.
“Jadi sepakat nanti ada pengganti jagung untuk pakan itu, ada gandum untuk pakan, itu harganya murah. Nah ini nanti kita akan rataskan, tapi gandum yang untuk pakan, pakan ternak, itu kalau impor harus diputuskan dalam rakortas,” ujarnya.