Menkominfo Sebut 85 Juta Pekerjaan Manusia Akan Hilang Digantikan Mesin di 2025

12 Agustus 2021 12:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Johnny G Plate memberikan paparannya saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (7/4). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Johnny G Plate memberikan paparannya saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (7/4). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G Plate menyebut transformasi digital pasca COVID-19 akan menggeser bentuk pekerjaan manusia. Puluhan juta pekerjaan diprediksi bakal hilang dan digantikan pada 2025.
ADVERTISEMENT
"Secara global pada tahun 2025, sebanyak 85 juta pekerjaan manusia saat ini mungkin akan hilang lalu tergantikan dengan pembagian kerja antara manusia dengan mesin," ujar Johnny dalam AIIB Media Round Table, Kamis (12/8).
Meski demikian, di saat yang bersamaan akan ada 97 juta pekerjaan baru yang mungkin akan muncul sebagai dampak dari adaptasi pembagian kerja antara manusia, mesin, dan algoritma.
Menurut Johnny, Indonesia membutuhkan talenta digital yang siap menghadapi pergeseran tren pekerjaan tersebut. Dalam 15 tahun ke depan, Indonesia membutuhkan 9 juta orang/SDM atau talenta digital untuk mendukung transformasi digital di tanah air.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Johnny mengatakan pemerintah telah melakukan pengembangan SDM atau talenta digital sejak dini, baik melalui pendidikan formal dan non-formal.
ADVERTISEMENT
Pada jalur pendidikan non-formal, pemerintah melakukan berbagai pembekalan misalnya progam pelatihan intensif untuk para pengambil kebijakan atau pemimpin di institusi pemerintahan maupun swasta di bidang teknologi digital.
Selain itu, pemerintah juga memberikan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing masyarakat pada sektor digital di level teknis.
Restoran dengan Pelayan Robot di Latvia. Foto: GINTS IVUSKANS/AFP
Ada juga pelatihan untuk meningkatkan kemampuan kecakapan digital dasar (literasi digital) untuk mencegah penyebaran konten negatif misal: hoaks, leaks, radikalisme, dll sekaligus optimalisasi diseminasi konten positif atau produktif. Adapun pendidikan non formal ini dilakukan bekerja sama dengan 34 Pemerintah Provinsi dan 514 Pemerintah Kabupaten/Kota.
Sementara di pendidikan formal, pemerintah menyiapkannya melalui transformasi pada Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta menjadi Institut Digital Nasional-University (IDN-U). Nantinya IDN U akan berperan sebagai center of excellence penguatan talenta digital nasional sekaligus pengembangan kebijakan digital Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun menurut Johnny G Plate, pengembangan talenta digital juga tetap membutuhkan dukungan lain, misalnya pihak swasta. Sebab Johnny mengakui urgensi untuk menyiapkan talenta digital ini sangat tinggi dan Indonesia diburu waktu agar tidak tertinggal oleh negara lain.
"Ini pekerjaan besar yang enggak bisa kita tunggu kita harus melakukan secara serempak, segera. Ini tantangan besar. Ini bisa memilih satu-satu tapi kita mengakhirinya sangat lama. Kebutuhan sangat mendesak sehingga harus melakukan secara serempak," tandasnya.