Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Menkominfo: Tak Ada Insentif untuk Starlink, Bayar Pajak Seperti Operator Lain
19 Mei 2024 12:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo ) Budi Arie Setiadi menegaskan Starlink milik Elon Musk tidak diberi insentif khusus. Layanan internet tersebut harus membayar Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang sama dengan operator seluler dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) ingin menjaga equal playing field yang adil kepada seluruh operator seluler. Budi mengatakan Starlink tidak ingin diberi pelayanan yang istimewa karena pemerintah mendorong adanya kesepakatan Network Operation Center (NOC) atau jaringan pusat operasi, customer service, serta isu menyangkut perpajakan.
“Kalau (perusahaan telekomunikasi) yang sini bayar PPN dan PPH sama, ya sama dong. Enggak ada (insentif khusus untuk Starlink),” ujar Budi usai konferensi pers persiapan World Water Forum ke-10 di BNDCC 2, Nusa Dua, Bali, Minggu (19/5).
Terbentuknya NOC Starlink membuka izin pemerintah jika Starlink melanggar regulasi dalam negeri. Indonesia memiliki UU Perlindungan Data Pribadi, sehingga data masyarakat di Indonesia akan diatur agar tidak masuk ke negara lain melalui Starlink.
ADVERTISEMENT
“Kalau enggak ada di sini nanti, Starlink bisa dimanfaatkan main judi online, pornografi dan sebagainya. karena itu bersikeras NOC harus ada di Indonesia,” terangnya.
Menurut Budi, layanan Starlink dapat membantu Indonesia untuk mengatasi masalah internet yang dihadapi oleh daerah-daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Indonesia menghadapi masalah tantangan geografis untuk menyediakan akses internet kepada masyarakat.
“Jangan sampai pelayanan tidak kena PPh PPN, mesti punya kewajiban untuk membayar PPN dan PPh,” tutur Budi.
Starlink adalah layanan internet satelit yang dikembangkan oleh SpaceX perusahaan teknologi milik Elon Musk. Starlink ini menggunakan konstelasi satelit pada orbit rendah bumi (low earth orbit/LEO).
Nantinya, pengguna Starlink hanya memerlukan perangkat penerima kecil yang dikenal sebagai antena parabola/dish untuk dapat terhubung ke jaringan satelit.
ADVERTISEMENT