Menkop Teten Masduki: Harga Minyak Makan Merah Lebih Murah Dibanding Migor Curah

26 Agustus 2022 11:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan Minyak Makan Merah. Foto: Kemenkop dan UKM
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan Minyak Makan Merah. Foto: Kemenkop dan UKM
ADVERTISEMENT
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengumumkan bahwa harga minyak makan merah yang digarap pemerintah harganya akan lebih murah daripada minyak goreng curah.
ADVERTISEMENT
Menurut Teten, dari hitungan awal yang dilakukan pemerintah, harga minyak makan merah kemungkinan akan dipatok sekitar Rp 9.000 per liter. Adapun harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah saat ini Rp 14.000 per liter.
“Pasti di bawah [minyak goreng curah], kita prediksi harga di Rp 9000-an per liter lah." tuturnya dalam konferensi pers usai Rapat dengan BPOM dan BSN terkait produksi minyak makan merah, Jumat (26/8).
Teten mengatakan, harga minyak makan merah bisa lebih murah dibandingkan minyak goreng curah karena pabrik, perkebunan, dan tempat distribusi berdekatan.
Sehingga, kata dia, biaya logistik bisa ditekan. Disampaikan bahwa pabrik yang tengah dibangun berdekatan dengan kecamatan-kecamatan yang merupakan target distribusi utama.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di acara Gebyar Wayang Kulit Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso (Papmiso). Foto: Kemenkop UKM
"Ini dari perkebunan 1000 hektar, ada satu pabrik minyak makan merah yang cukup untuk dua kecamatan dekat pabrik. Sekitar 10 ton cukup untuk dua kecamatan. Jadi biaya logistik pasti lebih murah," katanya.
ADVERTISEMENT
Selain lebih murah, Teten mengeklaim minyak makan merah lebih sehat dibandingkan minyak goreng curah. Karena proses minyak makan merah tidak melewati proses bleaching seperti halnya minyak goreng curah, yang menghilangkan gizi dari minyak.
"Makanan yang pakai minyak makan merah ini pasti lebih sehat, tidak lewat bleaching soalnya. Tetap gurih, bergizi dan tidak mahal," ujarnya.
Dari segi kemasan, dijelaskan bahwa akan dalam bentuk pouch untuk menjaga keamanan dan ketersediaan. Sebab, kata Teten, pouch tersedia paling banyak di Indonesia. Reporter: Nabil Jahja