Menlu Wang Yi akan ke RI, Bahas Kelanjutan Proyek Ambisius 'Jalur Sutra' China

17 April 2024 6:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (13/1).  Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri China Wang Yi dijadwalkan akan ke Indonesia, Kamboja, dan Papua Nugini pada 18-23 April 2024. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian menyebut kunjungan Yi untuk mempererat kerja sama dalam kerangka "Belt and Road Initiative" atau BRI.
ADVERTISEMENT
Proyek BRI ini sebelumnya dikenal dengan nama One Belt One Road (OBOR) yang dibuat Presiden China Xi Jinping pada 2013. Sering dikenal juga sebagai proyek 'Jalur Sutra' atau Silk Road Economic Belt yang terinspirasi konsep Jalur Sutra di masa Dinasti Han pada 2.000 tahun lalu.
Proyek ini akan menghubungkan konektivitas sejumlah negara di Asia dengan Afrika dan Eropa melalui jaringan darat dan maritim dengan tujuan meningkatkan integrasi regional, meningkatkan perdagangan, dan merangsang pertumbuhan ekonomi.
"Melalui kunjungan ini, China berharap dapat menerapkan pemahaman bersama yang dicapai antara Presiden Xi Jinping dan para pemimpin ketiga negara, melaksanakan kerja sama Belt and Road yang berkualitas tinggi dan meraih kemajuan yang lebih substantif dalam pembangunan China-Indonesia," kata Lin Jian di Beijing, China, dikutip dari Antara, Rabu (17/4).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian memberikan keterangan pers di Beijing, China, Selasa (16/4/2024). Foto: Antara
Lin Jian mengatakan China, Indonesia, Kamboja, dan Papua Nugini, semuanya terletak di Asia-Pasifik. Kerja sama ini tercetus karena negara-negara tersebut adalah negara berkembang dan merupakan kawan baik serta mitra satu sama lain dengan prinsip saling menghormati, kesetaraan, saling menguntungkan dan pembangunan untuk kepentingan bersama.
ADVERTISEMENT
Di bawah panduan strategis diplomasi para kepala negara, Lin Jian menyebut hubungan China dengan ketiga negara telah mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat.
"China telah bekerja sama dengan Indonesia dan Kamboja untuk membangun komunitas China-Indonesia dan China-Kamboja untuk masa depan bersama, bekerja sama dengan Papua Nugini untuk memajukan kemitraan strategis yang komprehensif, dan memperdalam kerja sama 'Belt and Road'," ungkap Lin Jian.
China berupaya untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan ketiga negara tersebut ke tingkat yang baru.
"China siap bekerja sama dengan ketiga negara dan negara-negara lain di kawasan untuk meningkatkan solidaritas dan kerja sama, menjaga perdamaian dan ketenangan, serta berkontribusi pada perdamaian, stabilitas dan pembangunan regional dan global," jelas Lin Jian.
ADVERTISEMENT

Sebelumnya Prabowo ke China

Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto di Aula Besar Rakyat di Beijing, China, Senin (1/4/2024). Foto: China Daily/via REUTERS
Sebelumnya, Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto juga melakukan lawatan resmi ke China pada 31 Maret-2 April 2024. Kunjungan Prabowo ke China tersebut menjadi kunjungan luar negeri pertama sebagai presiden terpilih.
Saat kunjungan tersebut, Prabowo Subianto menemui Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, Menteri Pertahanan China Dong Jun hingga menyempatkan diri untuk berkunjung ke salah satu sekolah di Dongcheng District, Beijing.
Saat kunjungan ke sekolah tersebut, Prabowo pun melihat kantin sekolah yang menyediakan makan siang gratis untuk siswanya. Program tersebut juga diusung pasangan Prabowo-Gibran semasa kampanye.