MenPANRB Azwar Anas Luncurkan Buku, Bahas Kantor Jadi Rumah Kedua

10 Oktober 2024 19:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MenPANRB Abdullah Azwar Anas usai makan bersama wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Kamis (10/10/2024). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
MenPANRB Abdullah Azwar Anas usai makan bersama wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Kamis (10/10/2024). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB), Abdullah Azwar Anas. meluncurkan buku berjudul ‘Anti Mainstream Bureaucracy’. Salah satu bahasan menarik menurut Anas adalah mengenai kantor sebagai rumah kedua.
ADVERTISEMENT
“Kalau saya, di awal-awal buku itu saya bercerita bagaimana staff itu atau teman-teman di kantor itu harus menjadikan kantornya menjadi rumah kedua. Kalau kantor itu menjadi rumah kedua, dia nyaman, pasti lebih produktif,” kata Azwar Anas kepada wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (10/10).
Azwar Anas melihat hubungan kekerabatan dan komunikasi di kantor merupakan hal yang penting. Dengan begitu, produktivitas seseorang dapat meningkat.
“Maka membangun hubungan, kekerabatan, komunikasi di kantor itu jadi penting. Nah yang paling suka saya dari buku ini adalah bagaimana mendorong dampak dari apa yang kita kerjakan,” ujar Azwar Anas.
Di Kementerian PANRB, Anas menegaskan kesibukan birokrasi harus berdampak pada masyarakat dan kinerja pemerintah. Untuk itu, indikator yang digunakan adalah dampak dari birokrasi itu sendiri.
ADVERTISEMENT
“Saya tadi cerita ya, dari semua kesibukan birokrasi ini harus berdampak. Kalau enggak nanti kita habis waktunya di kesibukan tapi dampaknya kurang. Maka tadi indikator pengukuran terkait dengan reformasi birokrasi kan sudah kita pangkas, langsung ke dampak,” terang Azwar Anas.
Anas berharap buku yang diterbitkannya juga dapat menjadi inspirasi dan bacaan bagi para pemimpin organisasi. Ia juga bercerita mengenai skala prioritas.
“Tapi dari buku itu saya memulai bahwa kita jadi apa pun, jadi wartawan, jadi bupati, jadi menteri, jadi apapun harus punya skala prioritas. Karena enggak mungkin semua dikerjakan,” tutur Azwar Anas.
Anas juga bercerita ketika awal menjadi menteri sempat memberi kertas kosong kepada para stafnya untuk menuliskan harapan mereka terhadapnya sebagai menteri.
ADVERTISEMENT
“Karena kalau enggak nanti kantor menjadi tempat yang tidak nyaman dan tidak produktif. Maka saya di awal-awal, saya itu, saya kasih kertas kosong ke semua staf untuk nulis bebas,” cerita Anas.