Menperin Ajak Perusahaan China, SEG, Bangun Industri Petrokimia di RI

13 Juni 2024 10:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang saat pertemuan bilateral dengan Sinopec Engineering Group (SEG) di Park Hyatt Beijing, China, Kamis (13/6/2024). Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang saat pertemuan bilateral dengan Sinopec Engineering Group (SEG) di Park Hyatt Beijing, China, Kamis (13/6/2024). Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita hari ini, Kamis (13/6), bertemu dengan Sinopec Engineering Group (SEG), anak usaha perusahaan migas terbesar di China, Sinopec Group. Dalam pertemuan ini, Agus mengajak SEG untuk membangun industri petrokimia di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Saya melihat SEG sudah menangani proyek-proyek petrokimia di Asia Tenggara, seperti Vietnam dan Singapore. Saya ingin SEG juga dapat segera memulai proyek petrokimia di Indonesia," ujar Agus dalam pertemuan di Park Hyatt Beijing, China, Kamis (13/6).
Adapun lingkup usaha SEG terdiri dari sektor engineering, procurement and construction (EPC), yang juga mencakup sektor industri petrokimia, kilang migas, coal to chemical, hingga energi bersih.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang saat pertemuan bilateral dengan Sinopec Engineering Group (SEG) di Park Hyatt Beijing, China, Kamis (13/6/2024). Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Menperin menjelaskan, SEG juga memiliki keunggulan di bidang rekayasa teknik, teknologi dan konstruksi. Pada 2023, SEG menangani hingga 1.043 proyek di seluruh dunia yang didominasi oleh sektor industri petrokimia.
"Hal ini merupakan pencapaian yang impresif dan menunjukkan kapabilitas SEG sebagai pemain global dalam membangun industri petrokimia," jelasnya.
Menurut Agus, kerja sama antara Indonesia dan China di industri petrokimia akan menguntungkan kedua belah pihak. Apalagi, kapasitas produksi industri petrokimia Indonesia saat ini lebih dari 14 juta ton per tahun, namun belum semuanya mampu dipenuhi oleh domestik.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin dengan bekerja bersama mitra di Indonesia, seperti PT Pertamina yang juga sedang mengembangkan industri petrokimia, akan menjadi keuntungan bagi Anda untuk sekaligus berinvestasi di Indonesia," kata Agus.
Sementara itu, Presiden/Eksekutif Direktur SEG, Zhang Xinming, menyambut baik ajakan pemerintah Indonesia untuk membangun industri petrokimia di Tanah Air. Ia pun memastikan akan datang ke Indonesia bulan depan untuk melanjutkan pembahasan tersebut.
Selama 2023, total impor produk petrokimia ke Indonesia mencapai 8,5 juta ton dengan nilai USD 9,5 miliar. Naik signifikan dari tahun 2022 yang mencapai 7,75 juta ton.