Menperin Beberkan Kontribusi Industri Tekstil untuk Ekonomi RI

23 Desember 2021 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agus Gumiwang Kartasasmita tiba di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Agus Gumiwang Kartasasmita tiba di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkap sejumlah kontribusi dari industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dalam program substitusi impor 35 persen yang dicanangkan pemerintah hingga capaian Produk Domestik Bruto (PDB).
ADVERTISEMENT
Dalam program substitusi impor 35 persen, menurut Agus, capaian substitusi impor pada tahun 2019 ada di angka 13 hingga 14 persen. Diharapkan, angka tersebut dapat meningkat pada tahun 2022 hingga mencapai angka 35 persen. TPT dinilainya menjadi sektor yang berkontribusi besar untuk mewujudkan capaian itu.
"Kita akan kejar dan akselerasi sesuai dengan program kita pada tahun 2022 besok itu sampai Desember sampai ke 34 persen, jadi terima kasih untuk TPT," kata dia dalam kegiatan groundbreaking 9 industri di Banjaran, Kabupaten Bandung, Kamis (23/12).
Selain program substitusi impor, sambung Agus, TPT juga berkontribusi pada PDB sektor manufaktur dengan capaian angka 7 persen. Padahal, saat awal pandemi merebak pada bulan Maret 2020 lalu, TPT jadi sektor yang terkena dampak signifikan.
ADVERTISEMENT
"Jadi, TPT memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PDB manufaktur itu hampir 7 persen," ucap dia.
"Oleh sebab itu, seluruh perhatian kami di Kementerian Perindustrian itu bagaimana agar sektor TPT dalam masa pandemi yang sulit itu tidak akan semakin terpuruk tapi kita juga membantu," lanjut dia.
Ditargetkan, TPT dapat kembali berkontribusi untuk meningkatkan PDB sektor manufaktur pada tahun 2022 mendatang hingga mencapai angka 15 persen seperti yang terjadi pada masa sebelum pandemi. Dia mengaku optimis target tersebut dapat tercapai.
"Pada tahun 2019 sebelum datang pandemi COVID-19 itu pertumbuhan dari TPT 15 persen," tutup dia.