Menperin: Industri Keramik Mulai Menggeliat, Investasi Tembus Rp 17,7 Triliun

20 Oktober 2022 20:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan temu usaha industri dan puncak memperingati 100 tahun Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam di Kota Bandung pada Kamis (20/10/2022). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan temu usaha industri dan puncak memperingati 100 tahun Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam di Kota Bandung pada Kamis (20/10/2022). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan, industri keramik tanah air sudah mulai menggeliat. Hal ini terlihat dari total investasi di sektor tersebut tembus Rp 17,7 triliun di semester I 2022.
ADVERTISEMENT
"Penambahan investasi ini diharapkan dapat semakin memperkuat aliran rantai pasok industri keramik nasional yang juga sejalan dengan program subtitusi impor guna mengoptimalkan sumber daya produksi dalam negeri," kata Menperin Agus di Kota Bandung pada Kamis (20/10).
Adapun insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi industri sebesar USD 6 per MMBTU menjadi salah satu kebijakan yang dapat meningkatkan efisiensi biaya operasional di industri keramik. Dengan begitu, capaian utilitas kinerja industri ubin keramik tahun 2021 mencapai 72 persen atau tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Kegiatan temu usaha industri dan puncak memperingati 100 tahun Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam di Kota Bandung pada Kamis (20/10/2022). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Selain itu, adanya strategi pemulihan ekonomi nasional turut berdampak positif pada kinerja ekspor industri keramik pada kuartal I tahun 2022. Ekspor produk keramik nasional tumbuh sebesar 12 persen dengan total volume 3,9 juta meter² yang didukung oleh peningkatan penjualan ke negara Filipina, Malaysia, dan Thailand.
ADVERTISEMENT
Kemudian, capaian ekspor tersebut juga diikuti dengan penurunan volume impor sebesar 2 persen (yoy) dari 18,5 juta meter² jadi 14,4 juta meter² yang berdampak pada kenaikan utilitas pada kuartal I-2022 berada di level 83 persen.
"Prestasi kinerja industri keramik nasional ini tentunya didukung dengan keberadaan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Non Logam yang menyelenggarakan layanan jasa seperti pengujian, sertifikasi, standardisasi, bimbingan teknis dan jasa teknis lainnya, yang dapat memastikan kualitas produk keramik secara akurat dan tepercaya," ucap Agus.
Kegiatan temu usaha industri dan puncak memperingati 100 tahun Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam di Kota Bandung pada Kamis (20/10/2022). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Tepatnya pada momentum 100 tahun ini, ia berharap dapat dijadikan sebagai momentum untuk terus memberi layanan prima dan menciptakan beragam inovasi demi meningkatkan daya saing di pasar global.
ADVERTISEMENT
"Sehingga industri keramik nasional dapat berjaya di negeri sendiri, berdaya saing di pasar global dan menciptakan inovasi yang berkelanjutan," ujar dia.
Melalui keterangannya pula, Kepala Badan Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi mengatakan, pihaknya terus fokus untuk dapat menunjang daya saing industri melalui infrastruktur standardisasi industri serta pemanfaatan sumber daya industri melalui pemanfaatan teknologi.
Upaya yang dimaksud antara lain dengan melakukan optimalisasi pemanfaatan teknologi industri berorientasi substitusi impor, penumbuhan circular economy, serta peningkatan daya saing melalui penguatan standardisasi industri dan implementasi Industri 4.0.
"Guna mendukung peningkatan daya saing industri, BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam hadir sebagai penyedia layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, pelatihan, konsultasi dan optimalisasi teknologi industri," tandas dia.
ADVERTISEMENT