Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian (Menperin ) Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan pabrik kabel milik PT LSAG Cable Indonesia, yang terletak di Karawang, Jawa Barat. Pendirian pabrik ini menunjukkan daya saing perkembangan industri kabel di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Saat ini, industri dalam negeri yang bergerak di sektor kabel telekomunikasi berjumlah 13 perusahaan dengan kapasitas produksi fiber optic cable telah mencapai 240.000 km per tahun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (26/1).
PT LSAG Cable Indonesia merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) joint venture antara LS Cable & Systems, Korea Selatan (Korsel) dengan PT. Artha Metal Sinergi Indonesia (anggota PT Artha Graha Network) yang berdiri pada tanggal 20 Agustus 2018. Nilai investasi tersebut sebesar USD 75 juta, yang terbagi dalam tiga fase pembangunan.
“Pembangunan pabrik kabel PT. LSAG Cable Indonesia merupakan salah satu realisasi dari enam komitmen investasi yang bersifat business to business (B2B)," katanya.
Investasi ini diluncurkan dalam Indonesia-Korea Business and Investment Forum 2018 pada 10 September 2018 lalu di Korsel, dan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
ADVERTISEMENT
Menperin menegaskan, pihaknya bertekad untuk menciptakan kemandirian industri dalam negeri, termasuk di sektor industri kabel. Hal ini sesuai arahan Jokowi, bahwa pengembangan sektor industri hilir dipercepat melalui akselerasi program hilirisasi industri sekaligus mengurangi ekspor bahan mentah.
“Hilirisasi industri juga menjadi penting dalam rangka menjamin ketersediaan bahan baku sumber daya alam dan peningkatan nilai tambah,” katanya.
Sebagai ilustrasi, hilirisasi dari bijih tembaga menjadi kawat konduktor akan meningkatkan nilai tambah dari USD 3.900 per MT menjadi USD8.000 per MT atau naik sekitar dua kali lipat.
“Selain itu, hilirisasi bijih bauksit ke kawat konduktor akan menghasilkan nilai tambah sebesar 68 kali lipat, yaitu dari nilai USD 95 per MT menjadi USD 6.500 per MT,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Menperin berharap pembangunan PT LSAG berjalan lancar. "Semoga proyek ini seluruhnya segera dapat direalisasikan dan terwujud untuk dapat menjadi salah satu proyek kebanggaan nasional,” tutupnya.