Mensos Usul Lansia dan Disabilitas Masuk Program MBG Tahun 2026
4 November 2025 18:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
Mensos Usul Lansia dan Disabilitas Masuk Program MBG Tahun 2026
Mensos mengusulkan penerima manfaat MBG diperluas ke penyandang disabilitas dan lansia.kumparanBISNIS

ADVERTISEMENT
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengusulkan agar kelompok lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas dimasukkan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai tahun 2026. Ia menilai kedua kelompok tersebut perlu mendapat perlindungan sosial yang bersifat permanen.
ADVERTISEMENT
"Selama ini kan udah ada itu. Cuman kita ingin memperbaiki datanya supaya diterima oleh mereka yang berhak. Jadi Insya Allah kalau nanti semuanya lancar ke depan, tahun depan akan ada juga MBG untuk Lansia dan penyandang disabilitasnya. Kira-kira kalau Lansianya menyasar 100 ribu, untuk penyandang disabilitas 30 ribu lebih lah," ujar Gus Ipul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (4/11).
Ia menjelaskan, di bawah pemerintahan Prabowo, pemerintah telah membentuk Kemenko Pemberdayaan sebagai wujud komitmen memperkuat pemberdayaan masyarakat, bukan semata-mata bansos.
"Oh iya sangat besar karena di era Bapak Presiden Prabowo ini ada Kemenko pemberdayaan, sebelum-sebelumnya kan nggak pernah ada. Ini menandai bahwa memang ada komitmen kuat dari Bapak Presiden untuk memperkuat pemberdayaan, jangan semata-mata bansos, karena bansos ini kalau tidak diiringi dengan pemberdayaan orang akhirnya demotivasi," katanya.
ADVERTISEMENT
Gus Ipul menegaskan, ke depan penerima manfaat yang masih berusia produktif akan didorong untuk berpindah dari bansos ke program pemberdayaan ekonomi. Namun, bagi kelompok lansia dan disabilitas, bantuan sosial tetap akan diberikan secara berkelanjutan.
"Itu mungkin bisa menjadi bagian dari program bansos seumur hidup ya, khusus bagi yang lansia dan penyandang disabilitas. Tapi bagi yang usia produktif, yang sehat, ya mari kita sama-sama untuk melakukan semacam pemberdayaan sesuai dengan apa yang dibutuhkan," jelasnya.
Ia menuturkan, program pemberdayaan yang dimaksud meliputi bantuan modal usaha, peningkatan keterampilan, serta akses pelatihan kerja yang terintegrasi dengan kementerian lain seperti Kementerian Tenaga Kerja.
"Setelah ini terpenuhi, mereka harus pindah ke program pemberdayaan. Program pemberdayaan itu sebenarnya lebih besar juga bantuannya daripada bansos," tutur Gus Ipul.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ia memastikan program MBG untuk lansia dan disabilitas merupakan bagian dari transformasi program sosial yang sudah berjalan selama ini. Kementerian Sosial, kata dia, juga akan memperbaiki data penerima manfaat agar bantuan lebih tepat sasaran.
"Kita kan juga ada per makanan untuk Lansia. Nah ini akan kita perbaiki mulai dari menu-menunya dan lain sebagainya. Sehingga ini tadi baru kami laporkan tadi kepada Presiden yang petunjuknya dimatengkan dulu, nanti kita laporkan lagi pada saatnya," pungkasnya.
