Mentan Akui Luas Tanam Padi di RI Semakin Susut, Bikin Produksi Kian Lesu

13 Maret 2024 13:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mentan Amran Sulaiman. Foto: Kementan RI
zoom-in-whitePerbesar
Mentan Amran Sulaiman. Foto: Kementan RI
ADVERTISEMENT
Mentan Amran Sulaiman, mengakui produksi padi nasional turun karena lahan tanam padi kian menyusut. Amran memaparkan, luas tanam padi rata-rata pada periode 2015-2019 sebesar 7,44 juta hektar, menjadi 5,49 juta hektar pada Oktober 2023-Februari 2024. Dalam dua periode tersebut, lahan tanam padi lenyap 1,95 juta hektar.
ADVERTISEMENT
"Penurunan luas tanam ini tentu sangat berpengaruh luas panen yang berdampak pada penurunan produksi padi yang dihasilkan," kata Amran saat Raker bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (13/3).
Amran mencatat, masalah lainnnya produksi padi tidak optimal adalah karena tidak volume pupuk subsidi yang lebih kecil, dari sebanyak 9,55 juta ton di periode 2014-2018, menjadi lebih kecil di tahun-tahun berikutnya.
Amran juga mengakui masalah lain adalah belum semua petani mendapatkan akses terhadap pupuk bersubsidi. Ditambah, ada faktor dampak El Nino yang masih dirasakan sampai sekarang.
"Namun kami pastikan kebutuhan beras bulan Maret hingga Mei 2024 dalam kondisi aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan pangan selama Ramadan dan Idul Fitri," kata Amaran.
ADVERTISEMENT
Namun, Kementan melihat ada kekhawatiran lainnya, yakni produksi padi pada Juni sampai Oktober nanti. "Dikarenakan luas tanam padi Februari 2024 lebih rendah dibanding periode 2019 sampai 2023," sambung Amran.
Kementan di tengah persoalan yang disebutkan Amran, telah mengambil langkah solusi cepat demi peningkatan produksi padi 2024. Pertama adalah menaikkan alokasi pupuk subsidi 2024 ini menjadi 9,55 juta ton, dan mempermudah penebusannya hanya dengan KTP petani.
"Kedua perluasan areal tanam pompanisasi air sungai di 11 provinsi untuk lahan sawah khususnya Jawa 500 ribu hektare, luar Jawa 500 ribu hektare bila areal mencukupi. Kementan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk pompanisasi di aliran premier dan skunder," ujarnya.