Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Mentan Amran Ancam Segel Toko yang Jual Bahan Pokok di Atas HET
19 Februari 2025 14:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian (Mentan ) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahan pokok yang dijual di pasar harus sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Ia mengatakan pihaknya tidak segan-segan menyegel toko yang menjual bahan pokok di atas HET.
ADVERTISEMENT
"Tidak boleh, pesannya, ini pesan penting, tidak boleh ada harga di atas HET. Kalau ada yang melakukan, Satgas Pangan bertindak, dan yang terjadi baru-baru ini adalah segel. Tokonya disegel," kata Amran saat konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu (19/2).
Amran mengungkapkan kebijakan itu juga sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto yang menginstruksikan untuk memberitahu seluruh pengusaha yang bergerak di sektor pangan, produsen, dan importir untuk menjual semua harga bahan pangan yang sudah ditetapkan pemerintah.
"Ada pengalaman, tahun sebelumnya itu ada yang menjual di atas HET. Tahun ini arahan Bapak Presiden Republik Indonesia tidak boleh menjual di atas HET, dan operasi pasar dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, bukan saja di Jakarta," ujar Prabowo.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Amran memastikan harga bahan pokok saat Ramadan 2025 tidak naik. "Daging, gula, ya tidak berubah seperti dulu. Daging, gula, minyak goreng, beras, bawang merah, bawang putih, telur, ayam, dan seterusnya," ujar Amran.
Untuk menjaga stabilitas harga pangan, Amran bakal menggencarkan operasi pasar jelang Ramadan dan Lebaran di seluruh Indonesia. Langkah tersebut dilakukan bersama dengan BUMN pangan dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).