Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mentan Amran Bertemu Erick Thohir, Bicara soal Swasembada Pangan
22 Oktober 2024 13:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Pertanian (Mentan ) Amran Sulaiman bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Kementerian Pertanian, Selasa (22/10). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas kolaborasi untuk mencapai swasembada pangan .
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga mengajak beberapa BUMN di sektor pangan seperti Perum Bulog, PT Pupuk Indonesia dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN).
“Karena itu hari ini saya bersama Bapak Wamen saya, membawa Dirut Bulog untuk memastikan Bulog bisa operasi pasar sesuai dengan Tupoksinya,” kata Erick kepada wartawan di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (22/10).
Selanjutnya untuk PT Pupuk Indonesia, Erick menegaskan jangan sampai ada permainan lagi di sektor pupuk. Menurutnya, hal tersebut bisa menghambat produksi di level petani.
“Lalu juga ada (Dirut) Pupuk yang di mana kita memastikan juga tidak ada lagi main-main di pupuk. Kita akan berantas yang namanya pihak-pihak yang selama ini menghambat. Ini nanti Pak Menteri menyampaikan,” ujar Erick.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, untuk PTPN, Erick akan mengkoordinasikan soal lahan yang dibutuhkan untuk mencapai swasembada pangan. “Dan juga kebijakan nanti untuk PTPN, untuk juga alokasi lahan yang memang dibutuhkan untuk swasembada pangan dan juga mohon dukungan yang ID Food, karena memang kondisinya tidak sehat,” terang Erick.
Merespon hal tersebut, Amran menyebut swasembada pangan tidak dapat dicapai tanpa kolaborasi antar sektor. Ia menyebut PT Pupuk Indonesia dan Bulog memiliki peran yang sangat krusial dalam mewujudkan swasembada.
“Pertanian tidak mungkin swasembada tanpa kolaborasi sektor lain. Contoh produksi, produksi padi. Pupuk ada di PIHC. Kemudian, kalau pupuk sudah selesai, kami berproduksi, begitu produksi melipah off taker-nya ada di Bulog. Kemudian, kalau produksi belum optimal, katakanlah ada masalah air, ada di PU,” terang Amran.
ADVERTISEMENT