news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Kementan Meralat: Mentan Sebut Food Estate Bisa Gagal Jika Pendekatannya Parsial

10 Maret 2025 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman saat ditemui di kantornya, Senin (10/3/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman saat ditemui di kantornya, Senin (10/3/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan bahwa proyek food estate atau lumbung pangan seluas 1 juta hektare (ha) bisa saja gagal jika dikerjakan secara parsial.
ADVERTISEMENT
Amran bilang pendekatan yang digunakan untuk mengerjakan proyek lumbung pangan saat ini yaitu secara holistik, termasuk adanya bantuan teknologi secara maksimal.
Menurut dia, tanpa pemanfaatan teknologi yang maksimal, program ini tidak akan berhasil. Amran pun menegaskan bahwa proyek food estate bisa berpotensi gagal jika hanya menggunakan pendekatan parsial.
“Kenapa gagal food estate? Kenapa gagal sejuta hektare? Kenapa gagal semua? [jika] pendekatannya parsial, nggak holistik,"tutur Amran dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (MOU) dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Kementan, Jakarta Selatan, Senin (10/3).
Amran kemudian menggagas program transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern. Dia menyoroti program Brigade Pangan Kementan.
“Makanya gagasan kami transformasi tradisional ke modern. Ini optimasi pada lahan, milenial dan teknologi, teknologi masuk,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Foto udara jaringan irigasi di kawasan lumbung pangan nasional 'food estate' Dadahup di Kabupaten Kapuas, Desa Bentuk Jaya, Kalimantan Tengah, Rabu (21/4). Foto: Makna Zaezar/Antara Foto
Dia kemudian meminta pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk membantu proses realisasi program Brigade Pangan Kementan.
“Kadin bisa organize katakan 5.000-10.000 ha kita ingin sejajar dengan Amerika, China, Jepang. Alat ini beli Rp 10 triliun bagikan ke generasi muda, gratis. Sekarang gratis mungkin nanti 50 persen 70 persen bayar, karena dilatih entrepreneurship,” jelasnya.
Program Brigade Pangan Kementan ini melibatkan 15 anak muda atau milenial untuk menggarap lahan pertanian seluas 200 ha dengan modal suntikan alat mesin pertanian (alsintan) dari pemerintah.
Amran bilang ketika nantinya produktivitas padi meningkat minimal 5 juta ton per hektare dan pendapatan para petani milenial bisa di atas 10 juta rupiah per bulan.
ADVERTISEMENT
Catatan redaksi:
Judul berita ini telah diubah dari sebelumnya "Mentan Amran Jelaskan Food Estate 1 Juta Hektare Gagal". Kementan merevisi pernyataan Mentan Amran Sulaiman dan menjelaskan yang dia maksud adalah Food Estate 1 juta hektare bisa gagal jika dilakukan secara parsial.