Mentan Amran: Kebutuhan Susu Indonesia pada 2029 Capai 8,5 Juta Ton

5 November 2024 15:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi susu segar Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi susu segar Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap kebutuhan susu segar pada tahun 2029 mencapai 8,5 juta ton. Angka ini terdiri dari kebutuhan susu reguler dan susu untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan paparan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman kepada Komisi IV DPR RI pada Selasa (5/11), kebutuhan susu reguler adalah 4,9 juta ton dan susu untuk MBG adalah 3,6 juta ton.
Nantinya produksi susu akan ditingkatkan dengan peran swasta yang turut serta terlibat dalam penyediaan 1,3 juta ekor sapi. Sapi-sapi yang dimaksud akan berasal dari Australia, Brazil, New Zealand, Amerika Serikat dan Mexico.
Untuk meningkatkan produksi susu, Kementan juga membutuhkan lahan seluas 0,5 juta hektar.
“Program peningkatan produksi susu daging sapi bertujuan untuk mendukung program strategi kabinet merah putih yaitu program makanan siang bergizi,” kata Amran dalam rapat bersama Komisi IV DPR RI.
Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad berbincang dengan petani saat meninjau lahan pertanian di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Minggu (3/11). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Untuk tahun 2024, kebutuhan susu adalah 4,7 juta ton. Angka ini dipenuhi lewat produksi sebesar 1 juta ton atau sekitar 21 persen dan impor sebesar 3,7 juta ton atau sekitar 79 persen.
ADVERTISEMENT
Walau begitu, nantinya untuk mencapai target kebutuhan 8,5 juta ton, angka impor akan ditekan menjadi 0,33 juta ton atau sekitar 4 persen sedangkan produksi meningkat menjadi 8,17 juta ton atau sekitar 96 persen.
Dalam catatan kumparan, salah satu perusahaan asing yang berencana untuk membuka fasilitas peternakan di Indonesia adalah TH Group dari Vietnam. Amran menjelaskan masuknya investor dari Vietnam tersebut dapat menghasilkan produksi 1,8 juta ton susu.
Nantinya, pasokan susu tersebut akan digunakan untuk persediaan susu gratis guna program MGB yang menjadi salah satu program andalan Presiden Prabowo Subianto.