Mentan Amran Klaim Harga Beras di Cipinang Sudah Turun

20 Agustus 2025 15:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Mentan Amran Klaim Harga Beras di Cipinang Sudah Turun
Mentan sebut harga beras di Pasar Induk Cipinang sudah turun, salah satunya karena masuknya beras SPHP atau beras murah dari Bulog.
kumparanBISNIS
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (3/6). Foto: Najma Ramadhanya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (3/6). Foto: Najma Ramadhanya/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengeklaim harga beras di sejumlah daerah mulai menunjukkan tren penurunan. Penurunan harga terjadi sejak pasokan Bulog masuk ke pasar, termasuk di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
“Harga kami terima, itu menurun, dari Bulog ini. Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat di hulu. Jadi kemudian di Cipinang kemarin bahwa (harga beras) sudah mulai turun. Itu dari Cipinang, informasi dari Cipinang,” ujar Amran usai acara Rakornas Kadin Indonesia bidang Koperasi dan UMKM di Jakarta, Rabu (20/8).
Meski demikian, Amran tak merinci secara detail berapa nominal penurunannya terhadap Harga Eceran Tertinggi (HET) beras.
Suasana di Pergudangan Pasar Beras Induk Cipinang, Jakarta, Rabu (21/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Lebih lanjut, dia mengakui masih ada kelangkaan beras di ritel modern. Namun, menurutnya kondisi tersebut tidak memengaruhi ketersediaan beras nasional karena pasokan berpindah ke pasar tradisional.
“Kalau di ritel (modern) langka tidak mempengaruhi beras Indonesia. Kenapa ada kalau di ritel kosong itu bergeser ke pasar tradisional, dan itu terjadi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Pada 12 Agustus 2025 lalu, Ombudsman menemukan adanya penurunan signifikan volume perdagangan beras di PIBC. Anggota Ombudsman Yeka Hendra Fatika menyebut, dari keterangan pedagang, penjualan yang biasanya mencapai 15-20 ton per hari kini hanya 6-10 ton.
"Dari keterangan pedagang, misalnya mereka biasanya menjual 15-20 ton beras per hari, namun saat ini hanya 6-10 ton beras per hari," kata Yeka dalam keterangannya, Senin (11/8).
Data resmi Pengelola PIBC menunjukkan, pada periode 1-10 Agustus 2025 jumlah beras yang masuk turun 22,97 persen dibanding periode yang sama Juli 2025. Sementara volume beras yang keluar juga anjlok 20,84 persen.
Penurunan ini berdampak langsung pada sekitar 1.200 buruh bongkar muat harian. Yeka menyebut, 80 persen di antaranya tidak bekerja akibat berkurangnya volume perdagangan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, harga beras di PIBC juga sempat naik Rp 200 dalam dua pekan terakhir, dengan harga jual termurah Rp 13.150 dan tertinggi Rp 14.760 per kilogram.