Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Bapanas Sebut RI Butuh Impor 200 Ribu Ton Gula untuk Cadangan Pangan 2025
12 Februari 2025 18:37 WIB
·
waktu baca 3 menit![Ilustrasi persediaan gula. Foto: Dok. Kementan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1622137338/ynjig2c3q5h7pmnflbyo.jpg)
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan mengimpor 200 ribu ton gula mentah (raw sugar) pada 2025 guna memperkuat cadangan pangan nasional.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, keputusan impor diambil untuk menambah stok cadangan pangan pemerintah. Ia menegaskan, impor ini bukan karena produksi dalam negeri tidak mencukupi, melainkan sebagai langkah antisipasi agar stok tetap aman.
"Iya tadi surat untuk rapat ini dari Kementerian Pertanian (untuk peningkatan cadangan gula pemerintah,” kata Arief kepada wartawan di Graha Mandiri, Rabu (12/2).
“Cadangan pangan pemerintah ini perlu karena harga gula, tadi dilaporkan oleh BPS itu harganya mulai bergerak naik. Kalau dilihat kontribusi inflasinya 1,4 persen, kalau dilihat tadi di statistik," imbuhnya.
Arief mencatat, saat ini, kebutuhan gula nasional berkisar antara 230 ribu hingga 300 ribu ton per bulan, sementara produksi domestik masih cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, impor ini juga mempertimbangkan faktor harga di tingkat petani. Pemerintah berupaya memastikan agar panen tebu pada April mendatang tidak terganggu oleh fluktuasi harga akibat kebijakan impor. Oleh karena itu, skema impor dilakukan secara bertahap agar tidak berdampak negatif pada petani.
Rencana ini dibahas dalam pertemuan di kantor Kemenko Bidang Pangan.
Arief menekankan, gula yang diimpor berupa raw sugar yang akan diolah terlebih dahulu sebelum menjadi gula konsumsi. Hal ini berbeda dari impor gula kristal putih (GKP) yang langsung beredar di pasaran.
"Tambahan raw sugar, di mana raw sugar ini yang akan diproses untuk cadangan pangan pemerintah," ujar Arief.
Sebelumnya, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pada tahun 2025, Indonesia tidak perlu mengimpor sejumlah komoditas pangan. Hal ini meliputi beras konsumsi, jagung untuk pakan, garam konsumsi, dan gula untuk konsumsi.
ADVERTISEMENT
“Pertama, berita gembira bahwa tahun 2025, kita tidak akan impor jagung untuk pakan, tidak akan impor lagi garam untuk konsumsi, tidak impor gula untuk konsumsi keren, kan? Tidak impor beras untuk konsumsi,” kata Zulhas usai rapat Koordinasi Neraca Komoditas Pangan 2025 di Kantor Kemenko Pangan, Senin (9/12).
Zulhas yakin petani di dalam negeri bisa meningkatkan produksi gula konsumsi tahunan sebanyak 200.000 ton tahun depan, sehingga pemerintah tidak perlu mengetok kuota impor komoditas ini. Meskipun dia tidak menjelaskan berapa kebutuhan nasional terhadap gula konsumsi.
“Tahun 2024 gula kita produksi naik 200 ribu ton dari 2,2 (juta ton) hingga 2,4 (juta ton) tahun depan diperkirakan 2,6 (juta ton). Terus kita akan tingkatkan mulai dari pengembangan bibit yang baru, manajemen perkebunan gula yang baru juga kerja sama dengan para pelaku usaha, bisa (tingkatkan produksi),” terang Zulhas.
ADVERTISEMENT