Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Mentan Amran Pastikan Stok Beras Aman saat Ramadan-Lebaran, Harga Tak Akan Naik
9 Februari 2025 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menit![Pertemuan Menteri Pertnian (Mentan) Amran Sulaiman dengan Direktur Utama Bulog Novi Helmy di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) pada Minggu (9/2/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkmr4vpjpnktjthcpe80mbhr.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Amran menjelaskan saat ini stok beras yang dimiliki adalah 2 juta ton. Sementara untuk harga, Amran menjamin rata-rata harga beras di masyarakat juga tidak akan meningkat seperti di tahun lalu.
“Ingat, tahun lalu harga itu tertinggi selama merdeka, Rp 16 ribu (per kg). Rp 15 ribu, Rp 16 ribu, masih ingat, Januari, Februari, sekarang itu Rp 12 ribu,” ungkap Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan pada Minggu (9/2).
Menurut Amran, harga beras di masyarakat akan aman karena pada awal tahun ini terdapat surplus produksi di tingkat petani.
“Produksi kita naik secara signifikan kata BPS, 52 persen kenaikan. Januari, Februari, Maret, kenaikannya 52 persen kata BPS,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memproyeksi stok beras Indonesia pada akhir tahun 2025 akan capai 10 juta ton. Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Bapanas, Gusti Ketut Astawa, mengatakan hal ini disebabkan banyaknya stock carry over beras dari 2024 ke 2025 yang mencapai 8,1 juta ton.
Menurut dia, ketika stock carry over tahun lalu ditambah dengan produksi tahun ini, maka sisa di akhir tahun sebanyak 10 juta ton.
“Carry per stock-nya tahun 2024 ke 2025, itu ada sekitar 8,1 juta ton. Di mana Bulog memiliki hampir 2 juta ton. Kalau jumlah carrier per stock ditambah produksi 32 juta ton, maka dikurangi konsumsi, maka stok akhir tahun 2025 kita memiliki hampir 10 juta ton. Ini sangat besar,” kata Ketut secara virtual, Senin (3/2).
ADVERTISEMENT
Sementara menurut dia, kebutuhan beras nasional sepanjang 2025 sebanyak 31 juta ton. Sehingga Ketut memandang Indonesia bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri tanpa harus meneken kuota impor tahun ini.