Mentan Amran Pastikan Stok Beras untuk Makan Bergizi Gratis Aman

26 November 2024 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Selasa (26/11/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Selasa (26/11/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memastikan stok beras untuk program Makan Bergizi Gratis pada 2025 mendatang dalam keadaan aman.
ADVERTISEMENT
“Aman, aman,” kata Amran saat ditanya mengenai kesiapan dan stok beras untuk program Makan Bergizi Gratis dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Selasa (26/11).
Kemudian saat ditanya apakah penghitungan stok beras untuk program Makan Bergizi Gratis ini menunggu tambahan 1 juta ton beras dari India, Amran menyebutkan Kementan akan fokus pada produksi.
“Kita fokus pada produksi,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso membeberkan Indonesia akan mengimpor beras dari India sebanyak 1 juta ton.
Rencana impor itu juga sudah disinggung saat pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi, di sela-sela KTT G20 di Brasil pada Senin (18/11).
“Jadi kan memang kan waktu itu ada tambahan 1 juta ya. Waktu itu juga kita coba dengan India atau dengan negara lain, pada prosesnya siapa aja yang kalau dia memang bisa jadi supplier kita, enggak masalah yang penting harganya kompetitif,” kata Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/11).
ADVERTISEMENT
Budi mengatakan pemerintah India sebelumnya menyepakati akan menggelontorkan 1 juta ton beras ke Indonesia. Sehingga pemerintah Indonesia menagih janji tersebut.
“Kalau India kan memang kita waktu itu mintanya 1 juta ya. Tapi kan sekarang lagi proses G2G (Goverment to Goverment) karena kalau India B2B-nya (Business to Business) sudah oke. Ya tapi kita minta kalau bisa G2G biar lebih cepat proses pengadaan,” terang Budi.
Meskipun hal ini kemudian dibantah oleh Dirut Perum Bulog, Wahyu Suparyono yang menengaskan belum ada penugasan untuk mengimpor 1 juta ton beras dari India dengan skema kerja sama G to G.
"Belum ada kata-kata G to G, tapi yang jelas sampai hari ini saya belum mendapatkan perintah G to G nya. Belum ada kontraknya sama sekali. Kalau pun stoknya kurang kita lakukan tender," kata Wahyu di Gedung Graha Mandiri Jakarta, Kamis (21/11).
ADVERTISEMENT
Wahyu menyampaikan, jika stok beras di dalam negeri sebesar 2 juta ton sudah mencukupi, maka dia menegaskan pemerintah tak perlu impor beras.
Menurut Wahyu, cadangan beras yang tersimpan di Perum Bulog sebanyak 1,8 juta ton sudah aman. Bahkan hingga 31 Desember 2024, kata ia, akan terkumpul 2 juta ton beras.