Mentan Amran Sebut Krisis Pangan Dunia Bisa Berdampak ke Indonesia

7 Juni 2024 20:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (7/6/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (7/6/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman membeberkan kondisi pertanian dunia yang tengah dilanda krisis. Amran bilang, hal ini dapat turut berpengaruh pada kondisi pertanian di Indonesia. Dia juga menyoroti kondisi salah satu negara lumbung padi Asia, yaitu Vietnam yang saat ini tengah mengalami penurunan produksi beras.
ADVERTISEMENT
“Kondisi pertanian dunia nggak baik-baik saja, ini juga berdampak ke Indonesia. Kondisi pertanian dunia sekarang krisis pangan, krisis energi," kata Amran dalam acara penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (7/6).
"Khusus pangan itu juga terjadi di beberapa negara, Vietnam biasanya surplus 5 juta hingga 8 juta ton, dua minggu lalu ketemu Menterinya Bilateral itu hanya surplus 300 ribu ton. Thailand penurunan 2 juta ton produksi, Indonesia 4 juta ton, China shortage 2,8 juta ton,” sambungnya.
Lebih lanjut Amran menjelaskan, pemerintah harus mengambil tindakan untuk menghadapi krisis pangan ini. Tujuannya agar Indonesia tidak akan menjadi bagian dari deretan negara yang terdampak krisis pangan.
ADVERTISEMENT
“Ada 59 negara yang kelaparan, jumlah penduduknya 900 juta, hari ini saudara kita hampir 1 miliar (orang) kelaparan, nggak ada pangan, krisis pangan,” imbuh Amran.
Di sisi lain, Amran juga menyoroti masih ada 8,5 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang kurang gizi, berdasarkan data World Food Programme, dan kondisi ini akan semakin parah jika Indonesia menghadapi krisis pangan. Bahkan, Amran melihat, jika Indonesia terdampak krisis pangan, maka angka pengangguran dan jumlah masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pun akan ikut terkerek.
Menurut dia, untuk mengantisipasi krisis pangan ini, pemerintah perlu bersinergi. Dalam dalam hal ini, Amran kemudian menggandeng Kemendagri, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2011 tentang Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrem.
ADVERTISEMENT
“Kenapa MoU (dengan) Mendagri, berdasar Instruksi Presiden 3 Maret 2011 bahwa jika ada krisis pangan iklim ekstrem beberapa kementerian wajib ikut ambil bagian, bayangkan negara kita hampir separuh kabinet urus pangan khususnya beras dan ini sangat vital,” terangnya.
Amran memandang, krisis pangan merupakan kondisi serius yang tidak akan mampu dihadapi oleh negara mana pun. Berbeda dengan krisis ekonomi dan kesehatan seperti pada saat Pandemi Covid-19 lalu. “Manakala krisis pangan, itu melompat krisis ke politik konflik sosial di antara kita dan nggak ada satu pun negara mampu yang bertahan jika krisis pangan. Nggak ada pangan, nggak ada negara,” tutup Amran.