Mentan Beberkan Alasan Jokowi Pilih Prabowo yang Garap Lumbung Pangan

8 Juli 2020 14:44 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi tanggung jawab baru kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang tampaknya tak berhubungan dengan sektor pertahanan. Jokowi memberi tugas kepada mantan kompetitornya di Pilpres 2019 itu untuk menangani program Food Estate atau lumbung pangan nasional di dua kabupaten di Kalimantan Tengah.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini menimbulkan pertanyaan. Sebab, yang paling bertanggung jawab pada persoalan pangan adalah Kementerian Pertanian (Kementan), bukan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, proyek lumbung pangan di Kalimantan Tengah tersebut memang merupakan instruksi Jokowi kepada beberapa kementerian, termasuk Kementerian PUPR dan Kementerian Pertahanan.
Meski tidak secara langsung terlibat, namun Syahrul menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) tetap menjadi berperan penting dalam proyek lumbung pangan tersebut.
“Jadi sebenarnya dalam momen itu, bahwa kehadiran Menteri PUPR, kehadiran Menhan, kehadiran Menteri BUMN dalam proses 700 ribu hektare di situ, Mentan memang tidak langsung masuk, tetapi leading sectornya tetap Menteri Pertanian, cuma media tidak menggambarkan itu. Jadi seakan-akan itu,” ucapnya saat di DPR bersama Komisi IV, Selasa (7/7).
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Joko Widodo di Gedung Agung Yogyakarta, Rabu (1/1/2020). Foto: Dok. Agus Suparto
Syahrul melanjutkan, Kementan secara khusus akan fokus pada 165 ribu ha lahan, yang 84 ribu ha lahan di antaranya telah siap. Syharul juga mengungkapkan alasannya tidak terlibat langsung dalam proyek lumbung pangan di Kalteng lantaran belum ada infrastruktur untuk pengairannya.
ADVERTISEMENT
“Kenapa di 700 ribu (ha) Mentan tidak perlu terlibat awal, karena di sana belum ada pengairan primernya, sekunder maupun tersiernya. Harus dikerjakan dulu. Oleh karena itu saya punya konsentrasi adalah pada 165 (ribu ha) dan khusus untuk 2020 alokasi program kita di sana pada lahan eksisting, jadi bukan lagi rawa. Lahan aluvia itu adalah 30 ribu ha dan itu bentuknya food estate,” tuturnya.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono mengatakan yang bertanggung jawab dalam proyek lumbung tersebut adalah Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy.
“Penanggung jawab operasional Dirjen PSP,” ucapnya kepada kumparan, Rabu (8/7).
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi telah menetapkan Provinsi Kalimantan Tengah sebagai kawasan lumbung pangan nasional. Dua kabupaten di Provinsi Kalteng yakni Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, ditunjuk sebagai lokasi proyek ini.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya keterlibatan Kemenhan ini, maka TNI akan terjun langsung di program lumbung pangan nasional yang bakal menjadi cadangan logistik Indonesia ini.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.