Mentan: Petani Zaman Now Bisa Bertani dari Mal

4 Oktober 2019 14:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mentan Amran Sulaiman Foto: Apriliandika Hendra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mentan Amran Sulaiman Foto: Apriliandika Hendra/kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak selamanya seorang petani harus terjun langsung ke sawah. Pekerjaan bertani juga bisa dikontrol lewat jarak jauh.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan, dengan kecanggihan teknologi bisa membuat masyarakat bisa bertani dari tempat yang diinginkan seperti di mal. Sebab, kata Amran, sudah ada alat yang bisa dikontrol dari jauh untuk menjalankannya.
“Kita (bertani) di mal, ini zaman now, petani milenial kita bertani dari mal. Anda tetap di mal, tetap di perpustakaan tapi bisa bertani kontrol dari sana. Di kontrol dari jarak jauh. Ada GPS yang bisa menjalankan. Ini ada traktornya jalan sendiri,” kata Amran di kawasan Serpong, Tangerang, Jumat (4/10).
Amran merasa dengan kecanggihan teknologi juga bisa menghemat dari segi waktu dan biaya. Menurutnya, dengan hal tersebut juga membuat produksi naik 2 kali lipat yang bisa membuat suplai pangan di Indonesia bisa berkecukupan.
ADVERTISEMENT
“Kalau produksi naik 2 kali lipat artinya kita bisa mensuplai pangan seluruh Asia, memberi makan bukan hanya orang Indonesia tapi juga Asia,” ujar Amran.
Amran menuturkan, apabila kecanggihan teknologi pertanian sudah bisa diterapkan di Indonesia, maka menjadi sebuah lompatan besar. Ia ingin hal tersebut segera terwujud.
“Ini mimpi-mimpi besar nanti bisa pakai drone, memupuk, tanam padi pakai drone, jadi petani zaman now bisa menelepon temannya, sambil bertani bisa diskusi sambil bertani,” ungkap Amran.
Mentan Mendes bagi alat pertanian dan benih jagung Foto: Marcia Audita/kumparan
Amran menyebutkan, untuk mempercepat itu dibutuhkan keterbukaan khususnya di Perguruan Tinggi termasuk di Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI). Amran mengharapkan tenaga pendidik di PEPI bisa mengambil orang-orang yang ahli di bidang pertanian, tidak peduli apapun pendidikannya.
Menurutnya, lulusan SD tidak dilarang untuk mengajar asalkan kemampuan ilmunya seperti Albert Einstein.
ADVERTISEMENT
“Di sini jangan melihat siapa dia, lihat kapabilitas orang yang mengajar. Kalau perlu bengkel yang mengajar bengkel di pinggir jalan, yang bisa membuat traktor minta mengajar di sini. Tolong jangan tertutup, terbuka pada siapapun,” tutur Amran Sulaiman.