Mentan Targetkan Peningkatan PDB Pertanian Naik Jadi 4,81 Persen dalam 5 Tahun

5 November 2024 15:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto (kanan) didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) berbincang saat meninjau lahan pertanian di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Minggu (3/11/2024). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto (kanan) didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) berbincang saat meninjau lahan pertanian di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Minggu (3/11/2024). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) sudah menyusun cetak biru tahun 2024-2029, yang menargetkan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian dari 0,18 persen menjadi 4,81 persen.
ADVERTISEMENT
“Kementan sudah menyusun blueprint 2024-2029 dengan target meningkatkan PDB pertanian dari 0,18 persen menjadi 4,81 persen pada tahun 2029,” kata Amran dalam rapat bersama Komisi IV di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Selasa (5/11).
Mentan Amran mengatakan ada lima program yang dapat meningkatkan PDB pertanian, di antaranya adalah swasembada pangan dan peningkatan produksi susu untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Amran juga menyebut program mandiri energi dengan penggunaan B-50 menjadi salah satu program yang dapat meningkatkan PDB pertanian.
“Ada lima program untuk mencapai target tersebut, pertama swasembada pangan nasional, dua program pengembangan komoditas ekspor, tiga program peningkatan produksi susu untuk program makan bergizi, empat program pekarangan pangan bergizi, lima program mandiri energi B-50,” lanjutnya.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam rapat bersama Komisi IV di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Selasa (5/11). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
Untuk tahun 2025, pagu anggaran Kementan berada di angka Rp 29,7 triliun. Angka ini sudah termasuk Rp 21,47 triliun yang akan dialokasikan untuk Quick Win dan Non Quick Win.
ADVERTISEMENT
Pada program Quick Win, terdapat alokasi untuk cetak sawah, intensifikasi sampai optimalisasi lahan. Sedangkan untuk program Non Quick Win, terdapat alokasi untuk produksi padi dan jagung serta biaya peningkatan produksi daging dan susu.
“Pagu alokasi kementan 2025 sebesar Rp 29,7 T total pagu itu termasuk tambahan anggaran sebesar 21,47 triliun untuk mendukung program Quick Win cetak sawah 150 ribu hektar, insentifikasi 80 hektare dan optimasi lahan sebesar 350 hektare sebesar Rp 15 triliun. Dua, program non quick win produksi padi dan jagung sebesar Rp 4,33 triliun dan biaya peningkatan produksi daging dan susu sebesar 2,14 triliun,” jelas Amran.