Menteri Basuki Cerita Korsel Ngemis Utang ke IMF untuk Bangun Jalan Tol

26 Juli 2023 17:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi (tengah) bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) dan cucunya Jan Ethes berjalan menuju lokasi peresmian Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II di Gerbang Tol Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (25/2/2023). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi (tengah) bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) dan cucunya Jan Ethes berjalan menuju lokasi peresmian Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II di Gerbang Tol Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (25/2/2023). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, menceritakan bagaimana Korea Selatan harus mengemis utang dari negara Eropa dan International Monetary Fund (IMF) demi membangun jalan tol.
ADVERTISEMENT
Meski harus utang, pembangunan jalan tol yang menghubungkan Seoul dengan Busan itu dinilai berhasil menumbuhkan perekonomian di Korea. Cerita sukses Korea Selatan itu dia dapatkan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Saya diajari Bu Menteri Keuangan, bagaimana dulu Korea membangun jalan dari Seoul ke Busan, itu Presidennya sampai ngemis-ngemis ke IMF dan ke Eropa meminjam uang, padahal saat itu krisis Korea," kata Basuki saat Konferensi Sewindu PSN di Grand Sheraton, Jakarta, Rabu (26/7).
"Tapi dia yakin bahwa jalan highway dari Seoul ke Busan akan jadi pusat pengembangan ekonomi yang kita lihat sekarang ini," tegas Basuki.
Menkeu Sri Mulyani dan Menteri pupr Basuki Hadimuljono di acara Media Forum yang bertemakan Creative and Innovative Financing: Showcasing Indonesia Model di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10/2018). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Basuki menilai pendanaan menjadi salah satu faktor krusial berhasilnya sebuah proyek strategis nasional (PSN) seperti jalan tol. Di PUPR, PSN jalan tol yang diselesaikan melalui penugasan BUMN ada 7 proyek dengan anggaran Rp 53,24 triliun. Sementara ada 20 proyek tol yang selesai berkat skema pendanaan KPBU dengan nilai Rp 150,42 triliun.
ADVERTISEMENT
Basuki berharap pertumbuhan ekonomi yang terjadi akibat pembangunan tol di Seoul-Busan Korea bisa terjadi juga di proyek-proyek jalan tol di Indonesia yang sudah rampung.
"Pembangunan jalan tol yang bertujuan meningkatkan konektivitas harus diikuti dengan pembangunan jalan konektor. Jadi jalan tol ini harus diikuti dengan, terutama pemerintah daerah, untuk pengembangan wilayahnya," ujar dia.