Menteri Eddy Ogah Tenggelamkan Kapal Asing: Saya Tak Mau Cari Popularitas

6 Juli 2020 16:27 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengamati suasana Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta, Senin (28/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengamati suasana Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta, Senin (28/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo memastikan pihaknya terus menjaga wilayah perairan Indonesia dengan menangkap kapal asing. Namun, ia tidak mau terlalu memamerkan langkah penangkapan yang dilakukannya.
ADVERTISEMENT
“Kalau dihitung per hari ini kalau kita mau hitung secara kuantitatif jumlah kapal yang kita tangkap itu sebenarnya seminggu 1 sampai 2 kapal. Artinya setiap minggu saya menangkap 2 kapal. Hanya saja memang saya kan tidak suka bicara untuk mencari kepopuleran untuk apa, tapi faktanya ada,” kata Edhy saat rapat dengan Komisi IV DPR yang juga disiarkan secara virtual, Senin (6/7).
Edhy menjelaskan dari data sejak Januari sampai Juni 2020, KKP telah menangkap 53 kapal ikan termasuk yang berlayar di Natuna. Edhy mengakui banyak pihak mempertanyakan mengapa kapal yang ditangkap tidak banyak ditenggelamkan lagi.
Susi Pudjiastuti pantau penenggelaman kapal asing. Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Kebijakan penenggelaman kapal memang kerap dilakukan oleh Susi Pudjiastuti yang menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan sebelum Edhy.
ADVERTISEMENT
“Kenapa harus ditenggelamkan kalau masih punya nilai ekonomi, ada kampus-kampus jurusan perikanan kita yang butuh kapal-kapal untuk praktik, kenapa harus ditenggelamkan,” ujar Edhy.
Selain itu, Edhy mengatakan penenggelaman kapal bukan perkara sederhana karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga ia tidak mau melakukan langkah itu demi meningkatkan popularitasnya.
“Menenggelamkan kapal itu butuh biaya lagi, setelah putusan pengadilan ditenggelamkan Rp 50-100 juta harus ada biaya untuk menenggelamkan. Bakarnya, nyari tempatnya, ngumpulin orangnya, ngumpulin media, konsumsi dan sebagainya. Saya enggak mau lagi bermain, menari demi popularitas diri saya,” ungkap Edhy.
Meski begitu, Edhy menjelaskan penenggelaman tetap dilakukan sesuai dengan keadaan yang ada. Ia memastikan semangat menjaga laut Indonesia terus dilakukan.
ADVERTISEMENT
Edhy juga mengapresiasi langkah petugas yang selama ini serius menangkap kapal asing pencuri ikan. Ia menuturkan ada petugas yang berani lompat ke kapal asing yang akan kabur saat proses penangkapan.
“Jadi semangat menjaga laut tidak pernah berhenti. Tentang penenggelaman kalau kapal-kapal itu kalau enggak mau dihentikan ya ditenggelamkan, kemarin ada 1 yang tenggelam ya itu dia lari tertabrak tak bisa menghindar, ya apalagi itu juga bagian penenggelaman,” terang Edhy.
“Hanya saja kami tidak mau bargaining di publik seolah-olah hanya ini. Pekerjaan kita banyak yang lebih besar yang perlu kita tangani, biarlah masyarakat yang menilai,” tambahnya.

Menteri Edhy Ingin Perempuan Bisa Ikut Mengendalikan Kapal hingga Tangkap Ikan

Edhy mengaku sudah berkoordinasi dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga terkait beragam program untuk perempuan di sektor tersebut.
ADVERTISEMENT
Edhy mengharapkan setelah ini sektor kelautan dan perikanan bisa banyak perempuan yang berkecimpung di dalamnya seperti dengan menjadi nelayan.
“Kami juga punya keinginan bagaimana ke depannya ini perempuan bisa ikut jadi nelayan juga, mengendalikan kapal, menangkap ikan di laut karena sebetulnya bukan hal yang luar biasa sulit untuk dilakukan,” sambung Edhy.
Ilustrasi kapal nelayan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Edhy merasa selama ini sudah banyak perempuan yang bergerak di sektor pertanian. Padahal, kata Edhy, bertani lebih sulit dibandingkan melaut.
“Kalau perempuan saja sudah bisa mencangkul di sawah, saya pikir melaut itu hal yang lebih ringan daripada bercocok tanam di sawah,” ujar Edhy.
Selain itu, Edhy menjelaskan program lain yang bakal terus dikembangkan adalah gemar makan ikan. Ia mengungkapkan dengan semakin banyak masyarakat makan ikan maka daya tahan dan staminanya bakal meningkat.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin menambah gerakan makan ikan karena selain meningkatkan semangat juga pencegahan stunting. Memang benar jangan hanya sebagai ceremony tapi ada semangat filosofis yang kita dorong,” ungkap Edhy.