Menteri ESDM: Kandungan Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo Ternyata Kecil

16 Desember 2022 16:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Arifin Tasrif di Jakarta, Jumat (9/9/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif di Jakarta, Jumat (9/9/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, memastikan bahwa Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, mengandung harta karun yang dicari banyak negara, yakni logam tanah jarang atau rare earth element (RRE).
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Arifin mengungkap kandungan logam tanah jarang di dalam Lumpur Lapindo ternyata kecil. Namun, dia tidak mengungkap secara rinci berapa kandungan yang sudah berhasil dikaji.
"(Kandungannya) kecil. Itu memang beberapa ton ada tapi cuma segitu, tidak menjamin jangka panjang kebutuhan kita kan," ungkapnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (16/12).
Walaupun begitu, dia masih membuka peluang pemanfaatan logam tanah jarang meskipun skalanya kecil. Adapun logam tanah jarang merupakan salah satu material yang dibutuhkan untuk produk-produk industri teknologi tinggi, seperti komputer, handphone, hingga baterai mobil listrik.
"Supaya dilakukan analisa lebih mendalam berapa potensinya dan bagaimana untuk ongkos pemurniannya. Untuk membangun industrinya ekonomis atau enggak," pungkas Arifin.
Sebelumnya, Lumpur Lapindo yang menyembur sejak 2006 ternyata memiliki potensi kekayaan alam yang berharga, yaitu logam tanah jarang. Badan Geologi Kementerian ESDM yang melakukan penyelidikan pada 2020 menemukan adanya potensi mineral tersebut di sana.
ADVERTISEMENT
"Terkait logam tanah jarang di Lapindo, memang tahun 2020 dilakukan penyelidikan di sana. Teman-teman kami juga terlibat di sana melakukan kajian secara umum, survei umum di Sidoarjo. Ada indikasi terkait keberadaan logam tanah jarang," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono dalam konferensi pers capaian kinerja dan rencana kerja 2022, dikutip dari akun youtube Badan Geologi pada Minggu (23/1).
Pada 2021, Badan Geologi dan Badan Litbang Kementerian ESDM telah melakukan penyelidikan lanjutan mengenai potensi logam tanah jarang di lumpur Lapindo. Eko menyebutkan, hasil kajian masih dalam proses dan baru akan selesai di 2021.
Tak hanya logam tanah jarang, Eko menyebut ada kekayaan alam lain yang terkandung di lumpur Lapindo. "Selain logam tanah jarang juga ada logam lain, termasuk critical raw material yang jumlahnya justru lebih besar dari logam tanah jarang di Lapindo," tuturnya.
ADVERTISEMENT