Menteri ESDM: Larangan Ekspor Emas Akan Dilakukan secara Bertahap

10 Februari 2023 15:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (10/2/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (10/2/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait wacana larangan ekspor komoditas mentah, termasuk emas guna dorong untuk hilirisasi.
ADVERTISEMENT
Arifin mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap. Hilirisasi akan menciptakan nilai tambah bagi komoditas, sehingga meningkatkan jumlah lapangan kerja.
“Akan dilakukan bertahap (larangan ekspor emas). Tapi pasti maksudnya proses hilirisasi harus berjalan. Sampai di mana kita bisa menghasilkan produk akhir yang punya nilai tambah tinggi,” kata Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (10/2).
Arifin menambahkan, proses hilirisasi tersebut dapat menciptakan tenaga kerja yang lebih enggan. Ia enggan merinci kapan emas akan mulai dilarang ekspor.

Jokowi Singgung Hilirisasi Komoditas Jadi Kunci RI Negara Maju, Termasuk Emas

Jokowi menegaskan hilirisasi menjadi kunci jika Indonesia ingin menjadi negara maju. Indonesia memiliki semua komoditas, baik minerba, CPO, maupun sumber daya laut.
“Dari nikel lompatan kita dari USD 1,1 miliar melompat jadi USD 30 miliar setelah ada hilirisasi. Kemudian lari ke bauksit, timah, lari ke tembaga, lari ke emas, lari ke gas alam dan minyak. Kalau ini betul-betul secara konsisten kita kerjakan, jadilah kita negara maju,” ungkap Jokowi dalam Pertemuan Industri Jasa Keuangan di Shangri-La Hotel, Senin (6/2).
ADVERTISEMENT
Ia juga meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar memberi dukungan pembiayaan yang konkret. Pasalnya, smelter dikabarkan kesulitan mencari pendanaan.
“Jadi dukungan betul-betul diberikan tapi juga dengan kalkulasi dan kehati-hatian yang tinggi karena hilirisasi jadi kunci bagi negara kita untuk lompat menjadi negara maju,” lanjutnya.