Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Menteri ESDM Pastikan Tak Ada Pembatasan Konsumen BBM Subsidi 1 September 2024
27 Juli 2024 7:50 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Arifin menyebutkan, pemerintah masih membahas terkait kebijakan tersebut. Sebab, regulasi yang mendasari kebijakannya yakni Revisi Peraturan Presiden (Perpres) No 191 Tahun 2014 juga belum kunjung terbit.
"(Pembatasan BBM subsidi) 1 September? Ah enggak, itu masih kita bahas lah. Belum belum," tegasnya saat ditemui awak media di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jumat (26/7).
Saat ditanya terkait kemungkinan pembatasan konsumen BBM subsidi tidak akan terjadi di tahun ini, Arifin sekilas membenarkan hal tersebut.
Selain itu, Arifin juga masih meninjau kembali rencana peluncuran produk BBM baru rendah sulfur. BBM tersebut adalah produk Solar (diesel) yang akan disalurkan PT Pertamina (Persero).
"Ya kita lihat dulu (peluncuran BBM rendah sulfur)," tandas Arifin.
Sebelumnya, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar rapat membahas pembatasan BBM bersubsidi mengundang beberapa pihak yang berkaitan yakni Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BPH Migas, hingga PT Pertamina (Persero).
ADVERTISEMENT
Ditemui usai rapat selesai, Airlangga menegaskan tidak ada pembatasan pembeli BBM subsidi di 17 Agustus 2024, sama seperti yang dilontarkan Presiden Jokowi.
“Tidak ada pembatasan BBM, (tapi) sosialisasi agar tepat sasaran” kata Airlangga di kantornya, Selasa (16/7).
Airlangga mengatakan pemerintah sedang menyiapkan skenario program sosialisasi BBM jenis baru. Rencananya, kegiatan sosialisasi akan dilakukan pada 1 September 2024.
BBM jenis baru ini memiliki kandungan rendah sulfur dalam minyak solar dengan menggunakan bahan bakar nabati bioetanol. Produk BBM baru ini diklaim akan memberi dampak dalam pengurangan emisi dibandingkan bahan bakar fosil sejalan dengan standar Euro IV.