Menteri ESDM Target Penerapan Subsidi Kendaraan Listrik Mulai Tahun Ini

9 Desember 2022 17:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, usai pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian ESDM dan Pejabat Pimpinan, Senin (5/12/2022).  Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, usai pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian ESDM dan Pejabat Pimpinan, Senin (5/12/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menargetkan pembahasan subsidi atau insentif kendaraan listrik bisa selesai dalam waktu dekat, setidaknya sebelum tahun 2022 berakhir.
ADVERTISEMENT
Arifin menuturkan, selain bertujuan untuk mendorong minat masyarakat menggunakan kendaraan listrik, subsidi ini juga menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi.
"(Subsidi) kendaraan listrik ya mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada kepastian, Insya Allah tahun ini lah ya," ujarnya kepada wartawan di kantor Kementerian ESDM, Jumat (9/12).
Arifin menuturkan, nantinya target penerima subsidi akan diutamakan untuk program konversi motor listrik. Namun, kata dia, subsidi juga bisa diberikan untuk pembelian motor dan mobil listrik pabrikan atau produk jadi.
Dia menegaskan bahwa yang terpenting penerima subsidi kendaraan listrik adalah masyarakat yang memang belum mampu membeli atau mengkonversi motor listrik, bukan untuk orang-orang kaya.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) sekaligus Ketua Umum Periklindo Moeldoko (kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kanan), Menteri ESDM Arifin Tasrif (kedua kiri), dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kiri) berfoto bersama. Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
"Tentu saja ini masuknya ke segmen masyarakat yang memang membutuhkan, jadi bukan masyarakat yang punya Ferrari, terus mau pakai Tesla yang listrik, jangan dong ya,"
ADVERTISEMENT
Arifin menuturkan, sejauh ini banyak negara yang sudah mengimplementasi kebijakan ini. Menurut dia, Indonesia pun bisa mendapatkan banyak manfaat, salah satunya mengantisipasi dampak dari krisis energi karena ketidakpastian global.
Ketidakpastian global yang salah satunya disebabkan ketegangan geopolitik ini berdampak kepada krisis energi sehingga membuat lonjakan harga komoditas energi. Hal ini juga turut mengerek harga BBM di dalam negeri.
"Selain kurangi emisi kita juga bisa mengurangi devisa, impor fosil, kemudian kita juga bisa mengurangi kalau terjadi krisis-krisis kayak kemarin tuh kita enggak terlalu besar dampaknya, apalagi kalau ini terlaksana secara konsisten," jelasnya.
Fasilitas perakitan motor listrik Charged Indonesia di Cikupa Mas Industrial Estate, Tangerang. Foto: Sena Pratama/kumparan
Lebih lanjut, Arifin menuturkan manfaat lain dari subsidi ini bisa mendorong perkembangan industri nasional. Hal ini mengingat pemerintah juga memiliki program konversi motor BBM menjadi motor listrik yang memberdayakan UMKM dan bengkel di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah masih terus membahas rencana pemberian subsidi pembelian kendaraan listrik, yakni motor maupun mobil listrik. Saat ini, Bendahara Negara itu dengan Menteri ESDM juga terus membahas mengenai anggaran yang dibutuhkan.
"Ya sedang dibahas (anggaran subsidi kendaraan listrik)," ujar Sri Mulyani saat ditemui di Rapimnas Kadin di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/11).
Hal ini menyusul pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang mengungkapkan bahwa aturan pemberian subsidi motor listrik hingga Rp 6,5 juta tengah difinalisasi.