Menteri ESDM Targetkan Pembangunan Kilang LNG Masela Dimulai 2022

25 November 2019 19:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
LNG Foto: REUTERS/Desmond Boylan
zoom-in-whitePerbesar
LNG Foto: REUTERS/Desmond Boylan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menargetkan tahapan Engineering, Procurement and, Construction (EPC) alias konstruksi proyek LNG Masela sudah mulai berlangsung pada 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
Sebelum masuk tahap EPC, Inpex Corporation sebagai operator Blok Masela bakal lebih dulu menyelesaikan Final Investment Decision (FID) atau keputusan akhir dari investasi bernilai sekitar USD 18-20 miliar atau setara Rp 287 triliun. Rencananya FID bakal rampung dalam waktu dekat.
"Mudah-mudahan 2022 bisa segera konstruksi. FID kan sudah jalan. Jadi tinggal EPC," kata Arifin di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (25/11).
Menteri ESDM Arifin Tasrif. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Proyek Blok Masela terletak di Kepulauan Tanimbar, Maluku. Blok Masela diproyeksikan akan memberi tambahan kontribusi produksi gas bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (MTPA) per tahun. Yakni sekitar 9.5 juta ton LNG per tahun dan 150 MMscfd Gas Pipa, dengan target onstream di tahun 2027.
Untuk bisa menggarap proyek ini, Inpex Corporation dari Jepang harus menunggu sangat lama. Pada Juli 2019 lalu, pemerintah akhirnya menandatangani revisi Rencana Pengembangan (Plan of Development/PoD) Lapangan Abadi, Blok Masela yang diajukan Inpex setelah digantung selama 18 tahun.
ADVERTISEMENT
Setelah revisi PoD disetujui Juli lalu, Inpex sudah bisa langsung menjalankan proyek ini, mulai dari membuat Front-End Engineering Design (FEED) dan tender Engineering, Procurement and Construction (EPC). Blok Masela ditargetkan mulai memproduksi gas (on stream) antara tahun 2025-2030.
Lapangan Abadi memiliki cadangan gas terbukti sebesar 10,7 triliun kaki kubik (TCF). Production Sharing Contract (PSC) Blok Masela sudah ditandatangani oleh Inpex Corporation sejak 1998 alias 21 tahun silam.