Menteri ESDM Tinjau RDMP Balikpapan, Pastikan Proyek Berjalan Optimal

12 Agustus 2024 12:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Lakukan Pengecekan Langsung ke Proyek RDMP Balikpapan. Foto: Dok. Kementerian ESDM
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Lakukan Pengecekan Langsung ke Proyek RDMP Balikpapan. Foto: Dok. Kementerian ESDM
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengecek langsung perkembangan proyek Refinery Development Master Plan atau RDMP Balikpapan. Pada kunjungan tersebut, ia memastikan proyek besar yang masuk sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut berjalan optimal.
ADVERTISEMENT
Arifin juga melihat unit-unit produksi yang telah diselesaikan dalam proyek tersebut, salah satunya unit Crude Distillation Unit (CDU) IV. Penyelesaian unit CDU IV ini menjadikan Kilang Balikpapan saat ini menjadi Kilang dengan kapasitas produksi terbesar yang dimiliki Pertamina.
"Kita mengevaluasi, meng-highlight hal-hal krusial apa yang harus kita hadapi ke depan. Kesulitannya apa, kemampuan kita apa, bagaimana kita bisa mengatasinya, sehingga target bisa diselesaikan sebaik-baiknya," kata Arifin melalui keterangan tertulis, Senin (12/8).
Arifin juga melakukan pengecekan berbagai pencapaian penting yang diraih oleh proyek RDMP Balikpapan. Pencapaian tersebut di antaranya adalah pelaksanaan penyalaan perdana atau Initial Firing untuk Gas Turbine Generator A dan C, commissioning Utility Cooling Water System, dan penyelesaian instalasi SPM Lawe-Lawe.
ADVERTISEMENT
"Langkah-langkah ini merupakan bagian penting dalam menuju operasional penuh kilang pada tahun 2025," jelas Arifin.
Untuk mendukung operasional Kilang Balikpapan, juga terdapat 2 proyek penting lainnya yaitu pembangunan jalur pipa gas sepanjang 78 km dari Senipah ke Balikpapan dan peningkatan kapasitas terminal minyak di Lawe-Lawe.
Menteri ESDM Lakukan Pengecekan Langsung ke Proyek RDMP Balikpapan. Foto: Dok. Kementerian ESDM
Arifin menegaskan penyelesaian pembangunan jalur pipa gas dari Senipah ke Balikpapan memiliki fungsi yang strategis. "Jalur pipa ini akan mendukung suplai energi yang stabil untuk operasional kilang. Apalagi kapasitas gas yang dapat disalurkan melalui pipa ini mencapai maksimal 125 MMSCFD," ujar Arifin.
Sementara terminal Lawe-Lawe akan menjadi komponen vital dalam rantai pasokan minyak mentah, memastikan kelancaran pengiriman bahan baku ke Kilang Balikpapan. Proyek ini mencakup pembangunan dua tangki penyimpanan minyak mentah berkapasitas masing-masing 1.000.000 barel, fasilitas penerimaan minyak mentah dari kapal tanker melalui Single Point Mooring (SPM) 320.000 DWT, serta pembangunan fasilitas pipa darat dan lepas pantai dari SPM ke Terminal Lawe-Lawe.
ADVERTISEMENT
"Tambahan kemampuan produksi dari Kilang Balikpapan tentunya diharapkan semakin memperkuat ketahanan energi di Indonesia," kata Arifin.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman, menjelaskan tujuan dilakukannya proyek RDMP Balikpapan. Selain meningkatkan kapasitas pengolahan menjadi 360 ribu barel per hari, tujuan lain yang hendak dicapai adalah peningkatan kualitas produk dan kompleksitas kilang.
"Kilang Balikpapan sebelumnya memiliki kapasitas pengolahan 260 ribu barrel per hari. Melalui proyek RDMP Balikpapan, kapasitas pengolahannya meningkat 100 ribu barrel per hari. Unit CDU IV yang telah dilakukan revamp saat ini telah beroperasi normal dan telah memproduksi BBM," jelas Taufik.
"Teknologi yang dikembangkan di Kilang Balikpapan kini mampu memproduksi BBM dengan kualitas setara Euro 5 dari yang sebelumnya hanya setara Euro 2," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan kompleksitas kilang, Taufik menyampaikan indikator yang dipakai di industri pengolahan migas dikenal dengan nama Nelson Complexity Index (NCI). "Setelah proyek RDMP selesai seluruhnya di tahun 2025, NCI Kilang Balikpapan akan meningkat jadi 8. Artinya, kilang Balikpapan akan memiliki kemampuan memproduksi berbagai varian produk," kata Taufik.
Selain menjadi proyek dengan investasi terbesar yang dimiliki Pertamina saat ini, Proyek RDMP Balikpapan juga menjadi salah satu bentuk sinergi Pertamina Group. Untuk mendukung kebutuhan gas di Kilang Balikpapan, sub holding Gas Pertamina telah menyelesaikan pembangunan jalur pipa Senipah Balikpapan sepanjang 78 km. Di sisi hilir, sub holding Commercial & Trading (C&T) juga membangun terminal BBM Tanjung Batu yang memiliki kapasitas penyimpanan 125 ribu KL.
ADVERTISEMENT
"Selesainya jalur pipa gas Senipah Balikpapan tentunya akan memberikan ketahanan kebutuhan gas untuk operasional kilang Balikpapan. Kemudian di ujung, C&T juga siap untuk menampung produk hasil olahan kilang sebelum disalurkan ke pelanggan," tutur Taufik.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menambahkan RDMP Balikpapan merupakan program Pertamina untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Kilang ini akan mendukung meningkatnya produksi energi dan petrokimia berkualitas, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus bertumbuh.
"Kami mengapresiasi progress pembangunan RDMP Balikpapan, serta infrastruktur penunjang lainnya. Sebagai kilang yang terbaru, diharapkan nantinya dapat beroperasi secara maksimal dan mendorong target Pertamina dalam ketahanan energi," jelas Fadjar.