Menteri Hadi Ungkap Krisis Air Jadi Alasan Pemindahan Ibu Kota dari DKI ke IKN

26 Mei 2023 12:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto di Balaikota Yogyakarta, Kamis (11/5/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto di Balaikota Yogyakarta, Kamis (11/5/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto mengungkapkan, alasan pemerintah memindahkan ibu kota yang berada di Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Salah satunya adalah permasalahan terkait kesenjangan pembangunan ekonomi di luar Jawa.
ADVERTISEMENT
"Isu dan permasalahan terkait kesenjangan pembangunan antar pulau jawa dan pulau luar jawa menjadi pertimbangan pertama pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara," kata Hadi dalam acara Smart City di Hotel Shangri-La Jakarta, Jumat (26/5).
Ia mengatakan Pulau Jawa menyumbang 50 persen terhadap PDB nasional, dan 57 persen penduduk Indonesia berada di Pulau Jawa. Hadi mengungkapkan hal tersebut mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan secara signifikan seperti krisis ketersediaan air di Pulau Jawa.
"Hal ini mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan secara signifikan seperti krisis ketersediaan air serta konversi lahan sekitar masih di Pulau Jawa," ungkap Hadi.
Pemindahan Ibu Kota Negara di Nusantara, sebut Hadi, menjadi salah satu strategi besar pemerintah untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan perluasan ekonomi di luar Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemindahan Ibu Kota dari Jakarta juga sebagai upaya untuk transformasi ekonomi Indonesia untuk dapat keluar dari middle income trap sebelum 2024.
"Mendorong IKN sebagai sumber pertumbuhan baru guna menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi antar wilayah yang tidak lagi jawa sentris melainkan Indonesia Sentris," ungkap Hadi.