Menteri Maman Sebut Penyebab Pasar Tradisional Sepi Akibat Judi Online

16 Januari 2025 20:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri UMKM Maman Abdurrahman pada acara Harbolnas 2024 di Jakarta, Jumat (6/12/2024).  Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri UMKM Maman Abdurrahman pada acara Harbolnas 2024 di Jakarta, Jumat (6/12/2024). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengakui banyak pasar tradisional sudah direvitalisasi tapi masih sepi pembeli. Salah satunya pasar di Kabupaten Jembrana, Bali. Selain di Bali, Pasar Tradisional yang kini sepi meski telah direvitalisasi yaitu Pasar Among Tani di Kota Batu, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
"Tetapi ada satu situasi yang ternyata setelah direvitalisasi menjadi pasar modern itu ternyata masih sepi," katanya di Kota Denpasar, Bali, Kamis (16/1).
Maman tak mau disebut penurunan daya beli masyarakat sebagai penyebab pasar tersebut sepi. Maman mengungkapkan ada dua persoalannya, yakni masalah judi online dan perubahan pola belanja masyarakat.
"Yang seharusnya bisa dibelanjakan baru dapat gaji misalnya seharusnya bisa dibelanjakan untuk beli makanan beli apa tidak dibelikan dan dipakai untuk judi online, itu satu itu lain yah itu problem sosial," katanya.
Menurutnya, sebagian besar pola belanja masyarakat sudah bergeser dari yang dulunya langsung datang ke pasar kini melalui platform digital.
Pedagang menata dagangannya di Pasar Tradisional Kuripan yang sepi pembeli di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Foto: ANTARA FOTO / Bayu Pratama S
"Sekarang rata-rata masyarakat kita sudah males keluar rumah. Jadi dia pesan saja itu via handphone, via online. Pesan sayur kol saja, sekarang kita mau beli sayur nih, sayur kol itu belanja kan sudah ada itu market placenya itu sudah ada," katanya.
ADVERTISEMENT
Merespon hal ini, Maman berencana menyiapkan pasar digital atau e-commerce untuk menampung lapak pedagang di pasar tradisional. E-commerce ini nantinya bisa dijalankan BUMD atau BUMN yang bekerja sama dengan PD Pasar.
"Mungkin saya pikir sudah mulai ada PD Pasar Jaya digital gitu. Jadi kita sudah harus memulai ini sebagai salah satu terobosan untuk bisa beradaptasi dengan tantangan digitalisasi sekarang," katanya.
Maman memastikan walau pemerintah mencanangkan pasar digital, program revitalisasi pasar tetap berjalan. Pembuatan pasar digital bakal fokus di daerah perkotaan.
"Bukan berarti tidak ada (revitalisasi pasar lagi). Artinya kita akan melakukan diservifikasi. Yang sudah ada tetap berjalan kan, ini tidak semuanya juga kan, di daerah Indonesia 500 kabupaten, yang mungkin tepat kalau kita terapkan pasar digital mungkin di daerah-daerah urban sudah bisa," sambungnya
ADVERTISEMENT