Menteri PU Akan Ajak Konsultan Asing Kaji Proyek Bayar Tol Tanpa Berhenti

10 Mei 2025 7:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo saat berdiskusi dengan media di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan pada Jumat (7/3/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo saat berdiskusi dengan media di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan pada Jumat (7/3/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bakal mengajak konsultan asing untuk mengkaji proyek sistem bayar tol tanpa berhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF).
ADVERTISEMENT
Kata Dody, langkah ini diambil guna memastikan kelancaran dan efektivitas penerapan teknologi tersebut di Indonesia.
Menurutnya, keterlibatan konsultan asing diperlukan untuk memberikan perspektif dan keahlian tambahan dalam merancang sistem MLFF yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di RI.
"Itu dokumennya tebal banget dan complicated. Jadi kita akan hire, pasti akan kita hire konsultan independen, internasional, untuk review itu semua," terang Dody kepada wartawan di kantornya, Jumat (9/5).
Dody menegaskan, pelibatan konsultan internasional dalam kajian MLFF bukan tanpa alasan. Sebab, proyek ini berkaitan erat dengan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Hungaria, serta keterlibatan badan usaha pelaksana (BUP) PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) sebagai mitra dalam pengembangan teknologi ini.
ADVERTISEMENT
Langkah ini diambil untuk memastikan implementasi MLFF berjalan sesuai rencana dan memenuhi standar global, mengingat keterlibatan negara asing dalam skema proyek.
Sistem MLFF sendiri dirancang untuk menghapus kebutuhan berhenti di gerbang tol, menggantinya dengan teknologi pelacakan kendaraan berbasis GPS dan identifikasi elektronik, sehingga lalu lintas bisa mengalir lebih lancar.
"Kenapa harus internasional? Ya karena kita melibatkan negara lain. Seperti PWC, EY," lanjutnya.
Dody berharap agar proses penataan dapat segera rampung dan kembali berjalan tahun ini. Ia optimistis target tersebut tercapai. "Ya, Insyaallah rampung tahun ini. Kami harapkan bisa secepatnya," imbuhnya.
Sejumlah truk dan kendaraan roda empat melaju di Jalan Tol Tanjungmas - Srondol, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/3/2025). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah memperoleh tambahan anggaran sebesar Rp 23,32 triliun, sehingga total pagu anggaran naik menjadi Rp 73,76 triliun. Dody membuka peluang penyesuaian ini memberikan dampak positif terhadap sejumlah proyek, termasuk proyek sistem transaksi tol nirsentuh atau MLFF.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Hungaria sebagai investor proyek Multi Lane Free Flow (MLFF) atau sistem pembayaran tol nirsentuh, menegaskan pihaknya tidak akan mundur dari pembiayaan proyek ini.
Adapun Hungaria telah menggelontorkan dana senilai USD 300 juta atau sekitar Rp 4,5 triliun yang didanai oleh dana publik Hungaria untuk proyek MLFF di Indonesia.
Proyek ini digarap oleh PT Roatex Indonesia Toll System sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP), setelah memenangkan tender di tahun 2021.
Walau pengoperasian MLFF sudah tertunda sejak 2021, Pemerintah Hungaria melalui Duta Besar Hungaria untuk Indonesia, Lilla Karsay, menyebut pemerintahnya tetap berkomitmen dan tidak menarik dana yang sudah digelontorkan.
"Ini adalah uang dari pembayaran pajak Hungaria yang kita bicarakan. Namun, kami masih di sini. Pemerintah Hungaria masih belum menarik kembali dana ini untuk dibawa kembali ke Hungaria. Jadi, saya pikir hal ini sangat menunjukkan komitmen dari pihak kami, melihat gambaran besarnya,” katanya dalam konferensi pers di Kempinski, Jakarta Pusat pada Rabu (6/11).
ADVERTISEMENT