Menteri PU Belum Belanjakan Anggaran IKN di 2025: Diblokir Semua

6 Februari 2025 13:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Minggu (22/12/2024).  Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Minggu (22/12/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU) Dody Hanggodo memastikan belum ada realisasi anggaran yang dipakai untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di tahun 2025.
ADVERTISEMENT
Hal ini lantaran sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) No 1 Tahun 202, Kementerian PU mengalami pemangkasan sebesar Rp 81 triliun. Dody menyebutkan, seluruh anggaran Kementerian PU masih diblokir.
"Realisasi anggaran IKN kayaknya belum ada semua, kan tadi saya bilang, anggarannya kita di-blokir semua, kok tanya progres gimana sih, anggaran yang nggak ada," tegasnya saat ditemui di kompleks parlemen, Kamis (6/2).
Terkait anggaran yang diblokir tersebut, Dody pun berkelakar bahwa progres realisasi anggaran Kementerian PU digunakan untuk membeli makan siang.
"Progresnya, buat beli makan siangnya Pak Menteri, itu progresnya," katanya.
Dody menuturkan, Kementerian PU akan fokus ke program yang lebih mendesak dalam waktu dekat, misalnya persiapan angkutan mudik Lebaran 2025.
"Ya nanti itu tunggu, satu-satu dulu. Anggarannya dibuka, kita diskusi lagi nih, yang paling depan mata ini apa? Lebaran, kita sukseskan Lebaran dulu, setelah itu baru apa," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Saat Rapat Kerja Komisi V DPR, Dody menjelaskan proses pembangunan IKN telah mencapai 87,9 persen per 31 Desember 2024. Untuk pembangunan di tahun 2024, IKN telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 40,29 triliun
"Hingga 31 Desember 2024 progres fisik IKN sudah mencapai 87,9 persen dari alokasi IKN dari tahun 2024,” jelas Dody.
Menurut Menteri PU, anggaran senilai Rp 40,29 triliun untuk IKN di tahun lalu tersebut terbagi untuk beberapa sektor. Untuk Sumber Daya Air (SDA) senilai Rp 1,45 triliun.
Anggaran tersebut digunakan untuk pengendalian banjir DAS Sanggai 1A Lanjutan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), pengendalian banjir sungai Sepaku, Sanggai, Seluang, Tengin dan Pamaluan, penataan kawasan Benduang Sepaku Semoi serta pembangunan Embung KIPP dan DAS Pamaluan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya sektor Bina Marga sebesar Rp 18,32 triliun, yakni untuk pembangunan jalan akses menuju masjid di kawasan IKN, dermaga logistik, jalan sumbu kebangsaan sisi barat dan timur, jalan feeder, serta jalan akses bandara VVIP.
Selain itu serapan anggaran tersebut juga termasuk untuk pembangunan berbagai jalan tol yakni Seksi 1, Seksi 3A, Seksi 3B, Seksi 5A, Seksi 5B-1, Seksi 5B-2, Seksi 6A, Seksi 6B dan Seksi 6C-1, dan Seksi 1 Bandara Sepinggan - Tol Balsam.
Selain itu pembangunan Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek II dan pembangunan Bandara VVIP juga menggunakan anggaran untuk sektor Bina Marga.
Untuk sektor Cipta Karya, anggaran menghabiskan Rp 12,09 triliun untuk membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku dan jaringan perpipaan pendukung.
ADVERTISEMENT
Alokasi untuk Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2, dan 3 di KIPP serta Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) 1 di KIPP juga menggunakan anggaran tersebut.
Anggaran untuk sektor Cipta Karya di IKN juga digunakan untuk pembangunan Istana Kepresidenan, Kantor Kemensetneg, Kantor Kementerian PU, Kantor OIKN, Kantor Kementerian Koordinator sampai Kawasan Beranda Nusantara.
Sementara untuk sektor hunian, pembangunan di IKN tahun lalu mendapat alokasi Rp 8,43 triliun. Anggaran ini digunakan untuk Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) IKN, HPK tahap II, dukungan untuk Dormitory PSSI, Smart Technology, Rusun ASN dan Hankam, Hunian Vertikal untuk TNI dan Hunian Modular TNI.