Menteri PU: Pembangunan Infrastruktur oleh Swasta Harus Libatkan Insinyur Lokal

13 Februari 2025 13:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua pekerja menyiapkan baja di proyek kereta. Foto: Antara Foto / Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Dua pekerja menyiapkan baja di proyek kereta. Foto: Antara Foto / Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Menteri PU Dody Hanggodo mengungkap pembangunan infrastruktur Indonesia ke depan akan lebih banyak melibatkan swasta. Untuk itu, Ia ingin swasta tetap melibatkan insinyur asal Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Menghadirkan swasta (untuk pembangunan), tapi swasta yang kemudian tetap insinyur itu ada insinyur dari Indonesia, yang bersertifikat," kata Dody dalam konferensi pers di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan pada Kamis (13/2).
Selain itu keterlibatan pembangunan infrastruktur oleh swasta menurut Dody juga dapat mendukung target Presiden Prabowo untuk menurunkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR).
ICOR Indonesia tercatat masih berada di angka 6,33 pada 2023. Semakin besar ICOR, maka semakin mahal investasi. Indonesia tercatat memiliki ICOR yang cukup tinggi dibandingkan ASEAN, yakni rata-rata sekitar 4-5.
“Di bawah arahan PII (Persatuan Insinyur Indonesia) bisa membantu Kementerian Pekerjaan Umum untuk bisa bersama-sama dengan pembangunan Pak Prabowo menurunkan ICOR kita kurang dari 5,” ujarnya.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo ketika ditemui di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Jumat (10/1/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
Merespons hal ini, Ketua PII Ilham Habibie juga mengatakan keterlibatan swasta dalam pembangunan infrastruktur sangat penting. Putra mantan presiden BJ Habibie tersebut menjelaskan nantinya hal tersebut dapat menciptakan pertumbuhan industri.
ADVERTISEMENT
Ilham menuturkan selama ini pertumbuhan industri secara keseluruhan masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi. Hal inilah yang menurutnya tidak baik untuk Indonesia.
“Mestinya di atas, sehingga kita bisa menikmati adanya pertumbuhan yang lebih besar daripada 5 persen, ini dan juga bisa menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan,” jelas Ilham.
Perihal ini, Ilham juga membandingkan Indonesia dengan Vietnam yang kontribusi industri terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nya lebih besar.
“Kalau kita lihat kontribusi industri kepada PDB kita secara keseluruhan, kita ini di bawah 19 persen, Vietnam itu hampir 30 persen. Jadi itulah yang kita harus benahi, untuk memperkuat industri,” kata Ilham.