Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Menteri PUPR: Istana Garuda IKN Simbol Kemandirian, Tak Dibuat Kolonial
8 Agustus 2024 10:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Basuki mengatakan, istana-istana negara yang ada saat ini, merupakan peninggalan kolonial. Itulah yang nanti membedakan dengan istana IKN .
"Istana garuda memang kita sengaja bangun itu menjadi simbol kemandirian kita, istana-istana kita adalah istana peninggalan kolonial," ujar Basuki dalam acara Pameran Bersama Arsip Kepresidenan yang mengusung tema “Ibu Kota Negara" dalam rangka memeriahkan HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Kamis (8/8).
"Yang membanggakan kalau ada tamu negara pasti, istana wah ini peninggalan. Saat ini di IKN kita bangun sendiri sebagai budaya bangsa Indonesia," sambung Plt Kepala Otorita IKN itu.
Basuki mengungkapkan, saat ini pemerintah sudah mulai membangun masjid negara di IKN. Selain itu, juga akan dibangun Taman Kusuma Bangsa.
"Kedua proklamator kita juga bangun di sana untuk nanti tempat malam perenungan malam 16 Agustus," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, ramai warganet menyebut desain garuda pada istana negara IKN justru lebih menyerupai kelelawar. Merespons hal itu, Basuki mengatakan berdasarkan penjelasan Nyoman Nuarta selaku empunya desain, sayap garuda dibuat hitam mirip rancangan Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.
"Kalau menurut apa, Pak Nyoman Nuarta, itu kalau nanti kena oksidasi itu jadi hijau seperti GWK," jelas Basuki di Istana Negara Jakarta, Selasa (6/8).
Basuki menjelaskan, Istana Garuda itu dirancang dari perunggu yang diberi cairan. Sehingga butuh waktu untuk mengalami perubahan warna.
"Iya, itu kan perunggu yang dikasih cairan. Nanti dia akan oksidasi menjadi hijau, persis kayak di GWK. Kalau GWK itu berapa lama? Kan ini juga IKN untuk jangka panjang.