Menteri PUPR Temui AIIB, Bahas Program 3 Juta Rumah Prabowo

24 September 2024 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Foto: Dok. Kementerian PUPR
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Foto: Dok. Kementerian PUPR
ADVERTISEMENT
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menemui perwakilan Bank Investasi Infrastruktur Asia atau Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Pertemuan ini bertujuan untuk mempercepat pendanaan proyek pembangunan oleh pemerintahan baru.
ADVERTISEMENT
“Kami telah mengidentifikasi beberapa proyek infrastruktur yang bisa kita diskusikan dan dalami sebagai peluang kerja sama antara AIIB dan Kementerian PUPR untuk periode pemerintahan berikutnya,” kata Basuki dalam pertemuan di sela-sela The 3rd Asia International Water Week (AIWW) di Beijing, China pada Senin (23/9).
Basuki berharap AIIB dapat menjadi mitra internasional dalam urusan pembangunan infrastruktur, khususnya untuk pemerintah baru dalam lima tahun ke depan. Skema yang didiskusikan untuk kerja sama pembangunan infrastruktur adalah Public Private Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha.
Dalam penjajakan dukungan pendanaan, Kementerian PUPR mengusulkan dukungan untuk program pembangunan 3 juta rumah yang dikombinasikan dengan penyediaan infrastruktur kawasan permukiman.
Adapun 3 juta rumah merupakan salah satu program dari presiden terpilih Prabowo Subianto. Prabowo menargetkan pembangunan 2 juta rumah setiap tahun di pedesaan dan 1 juta unit apartemen di perkotaan.
ADVERTISEMENT
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Foto: Dok. Kementerian PUPR
Selain itu, Kementerian PUPR mengusulkan dukungan pembangunan untuk melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Jambi-Rengat, pembangunan jembatan bentang panjang Batam-Bintan. Pendanaan untuk sektor sanitasi berupa pengelolaan sampah padat untuk pembangunan perkotaan berkelanjutan juga turut diusulkan.
Dia juga menyebut investasi berbagai pihak untuk pembangunan merupakan langkah penting untuk mengatasi pendanaan pembangunan dari Pemerintah yang terbatas.
“Kemampuan pendanaan Pemerintah yang terbatas dalam pembangunan infrastruktur menjadi dasar untuk mengupayakan terobosan dalam pembiayaan infrastruktur melalui investasi dari berbagai pihak, termasuk AIIB,” katanya.
Kementerian PUPR mengungkap saat ini sudah ada beberapa proyek yang sudah berjalan dengan AIIB. Beberapa di antaranya adalah Modernisasi Irigasi Strategis dan Rehabilitasi Mendesak (SIMURP) yang memiliki nilai USD 250 juta.
ADVERTISEMENT
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan layanan irigasi melalui kegiatan rehabilitasi, revitalisasi dan modernisasi sumber daya air dan sistem irigasi serta penguatan kelembagaan dan peningkatan manajemen operasional dan pemeliharaan.