Penyebab Tidak Semua Menu Makan Bergizi Gratis Dapat Susu

23 Desember 2024 20:58 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana di Sentul International Convention Center (SICC), Kamis (7/11/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana di Sentul International Convention Center (SICC), Kamis (7/11/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut tidak semua penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapatkan jatah susu. Menurut dia, susu bisa diganti dengan telur atau daun kelor.
ADVERTISEMENT
Menurut Dadan, susu akan diberikan kepada penerima di sentra penghasil susu. Sehingga, penerima di daerah yang bukan penghasil susu bisa menerima alternatif kalsium yang lain.
Sebab, logistik akan menjadi momok utama yang dihadapi saat mendistribusikan susu segar ke daerah non sentra susu. Hal ini tentu saja akan menambah cost operational.
“Kalau bukan di daerah peternakan kan tidak usah dipaksakan, cukup bisa diganti dengan telur. Kalsiumnya bisa dengan [daun] kelor, kan tidak harus (susu),” kata Dadan saat ditemui usai Rakortas dengan Menko Pangan di Kantor Kemenko Pangan, Senin (23/12).
Dadan melanjutkan, pemerintah mengupayakan untuk mendapatkan harga susu paling sesuai untuk menjalankan program dengan anggaran yang diperkirakan mencapai Rp 400 triliun ini.
ADVERTISEMENT
“Kita utamakan yang best price (susu segar),” tuturnya.
Di sisi lain, Dadan menjelaskan, program ini akan dilakukan secara bertahap kepada 3 juta penerima dan dimulai pada 6 Januari 2025. “Pokoknya 3 juta penerima manfaat. Kita mulai bertahap lah, 6 Januari kan pembukaan,” jelasnya.