Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Merah Putih Fund: Sudah Ada 30 Startup Potensial yang Masuk Pipeline
2 September 2022 10:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Perusahaan modal ventura (venture capital) milik pemerintah, Merah Putih Fund menargetkan sudah bisa menyalurkan pendanaan pada kuartal I 2023.
ADVERTISEMENT
Ketua PMO Merah Putih Fund Eddi Danusaputro mengatakan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan hal teknis usai mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Kita lagi proses ya, izin sudah keluar, kita juga sudah tunjuk bank kustodian, auditor, setelah itu membuat rekening bank dan NPWP, jadi kita berharap di kuartal I tahun depan sudah bisa deploying ke market,” ungkap Eddi di sela-sela forum NXC International Summit 2022 di Nusa Dua, Bali, Kamis (1/9).
Adapun saat ini pihaknya menargetkan bisa mengumpulkan pendanaan awal sebesar USD 300 juta. Dana tersebut berasa dari para BUMN yakni, Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures milik Telkom, Telkomsel Mitra Inovasi, BRI Ventures, dan BNI Modal Ventura yang siap mendukung pengembangan startup lokal.
ADVERTISEMENT
Eddi pun mengatakan, dirinya memanfaatkan forum NXC International Summit 2022 untuk melihat startup yang potensial. Di mana, saat ini dirinya sudah memegang sekitar 30 startup yang masuk dalam pipeline.
Sementara untuk sektornya sendiri, Merah Putih Fund tidak menyasar sektor tertentu. “Kita lebih ke agnostik,” tambah dia.
Namun yang pasti, startup tersebut harus memenuhi kriteria Merah Putih Fund seperti founder yang harus berasal dari Indonesia, perusahaan beroperasi di Indonesia, dan kalau go public juga harus di Indonesia.
Menyasar Pendanaan untuk Teknologi Web3?
Web3 seakan menjadi fokus dalam pengembangan teknologi masa depan. Adapun Web3 merupakan internet yang bergerak dengan sistem desentralisasi dan menerapkan demokrasi. Transaksi di web3 kebanyakan menggunakan blockchain, metaverse dan mata uang kripto.
ADVERTISEMENT
Eddy menyebut, tak dipungkiri memang Web3 adalah teknologi masa depan, namun ia melihat untuk saat ini masih belum bisa menyelesaikan permasalahan yang ada serta melihat atraksinya belum masif di Indonesia.
“Saya adalah penggemar blockchain tapi atraksinya masih kurang di Indonesia, belum masif. News case-nya paling hanya untuk gaming, NFT, dan kripto, tapi belum bisa solve permasalahan sehari-hari misalnya smart contract dan invoice financing,” jelas dia.
Dirinya juga menuturkan, Merah Putih Fund akan cenderung menyebarkan dananya kepada startup yang sudah berjalan. “Seperti yang sudah 3,4,5 tahun berdiri, seharusnya yang sudah jalan ya,” ujar Eddy.