Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
PT Merck Tbk (MERK) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2020 sebesar Rp 54,6 miliar. Sekretaris Perusahaan Merck Indonesia, Melisa Sandrianti mengungkapkan pembagian dividen tersebut telah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2020.
ADVERTISEMENT
“RUPST menyetujui bahwa Perseroan membagikan final dividen untuk tahun buku 2020 sejumlah Rp 54.656.000.000 atau sejumlah Rp 122 per saham,” ujar Melisa dalam virtual Public Expose, Rabu (16/6).
Melisa merinci rencananya dividen dibagikan sesuai jadwal, yaitu pada 13 Juli 2021 mendatang. Melisa pun meminta para pemegang saham untuk menunggu pengumuman lebih lanjut yang akan diupdate melalui website perseroan.
Adapun menurut Melisa, perseroan berhasil membukukan kinerja positif sepanjang 2020 di tengah pandemi COVID-19. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, sepanjang 2020 MERK mencatatkan pendapatan sebesar Rp 655,85 miliar. Sementara total aset tercatat sebesar Rp 930 miliar, liabilitas Rp 317 miliar dan ekuitas Rp 613 miliar. Masing-masing capaian tersebut naik 3 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Realisasi penjualan Divisi Obat-Obatan Resep (Healthcare) di 2020 tercatat tembus Rp 482 miliar. Angka ini tumbuh 2 persen, jauh di atas pasar yang tercatat negatif 9,8 persen. Adapun nilai penjualan tersebut berkontribusi 73 persen terhadap total pendapatan perseroan.
ADVERTISEMENT
Perseroan juga mengalami pertumbuhan pada pangsa pasar ekspor. Saat ini 52 persen dari total produksi perseroan dipasarkan untuk ekspor sementara 48 persen lainnya dipasarkan di dalam negeri. Melihat kinerja positif ini, perseroan berencana untuk melakukan ekspansi pabrik. Dari kapasitas terpasang 1,6 miliar tablet dan kapsul menjadi kapasitas 2 miliar tablet. Harapannya MERK bisa menjadi produsen dan penyalur produk-produk di Asia Tenggara. Adapun untuk tahap pertama, pabrik akan fokus pada produksi produk-produk diabetes.